“Ingat yel-yel ini? Kita teriakkan untuk meluluh lantakkan zionis Israel. Bi-ruh, bi-dam, nafdhika ya aqsha (kami akan tebus baitul maqdis dengan nyawa dan darah),” lantang Bachtiar memotivasi peserta aksi pembebasan Baitul Maqdis.
Wartapilihan.com, Jakarta – Satu persatu jamaah mulai bergerak berjalan kaki dari masjid Iqtiqlal menuju monumen nasional (Monas). Lantunan takbir dan yel-yel pembebasan saling bersambut di tengah ribuan peserta aksi.
Kendati ribuan massa tumpah ruah, namun tak menyebababkan macet krodit sepanjang jalan menuju Monas. Puluhan polisi lalu lintas (Polantas) dan gabungan Sabhara disiagakan agar kondisi jalan tetap ramai lancar.
Di depan Jalan Medan Merdeka Utara, ratusan langkah peserta tiba-tiba terhenti. Namun, bukan berhenti karena bus Trans Jakarta melintas, melainkan tertarik dengan posko logistik yang disediakan Masjid Al-Ikhlas dari Semper, Jakarta.
Di bawah tenda posko tertulis beberapa konsumsi yang dapat langsung disantap peserta aksi. Diantaranya energen gratis, kopi gratis, dan aqua gratis. Terlihat panitia posko sedang membagikan air mineral, lengkap dengan lontong dan telur kepada peserta aksi. Di samping tenda, tumpukkan mie instan siap disajikan.
Ketua posko logistik masjid Al-Ikhlas Irfan menuturkan, pihaknya menyediakan ribuan paket makanan dengan dana yang dihimpun dari para jamaah.
“Kita ta’awun (saling tolong menolong), agar peserta yang mengikuti aksi ini terbantu secara logistik dan semangat dalam orasi,” ujar dia.
Ia berharap dalam aksi ini Pemerintah Indonesia berjuang keras menggunakan haknya dalam menekan OKI dan PBB untuk bersama melawan keputusan Trump.
“Selain menuntut agar rencana pemindahan kedutaan Amerika ke Yerusalem (Baitul Maqdis), seluruh zionis Israel dan Amerika harus terusir dari Al-Quds,” katanya.
Memasuki area Monas, berdiri gagah posko bersama yang diinisiasi oleh Keluarga Besar Dewan Da’wah. Diantara peserta posko tersebut yaitu Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, KB PII, STID Moh Natair, Serikat Tani Islam Indonesia, Pemuda Dewan Da’wah, LAZNAS, Rumah Sehat Dewan Da’wah, dan Umat Islam Bersatu.
Koordinator Humanitarian Disaster Management (HDM) LAZNAS Dewan Da’wah Ustaz Muhammad Said mengatakan, pihaknya menyediakan 3 mobil tangki air dengan kapasitas 8.000 liter tiap tangki, tim pungut sampah dan menyediakan sedekah makan rakyat (Semarak).
“Selain itu, kami juga menyiapkan kopi dan teh. Terapi layanan kesehatan selain medis ada terapi refleksi dan totok punggung. Di Kramat Raya (markas Dewan Da’wah) kami ada cek gula, asam urat dan kolestrol,” terang Ustaz Said.
Penyediaan fasilitas layanan di Pusat, kata dia, disiapkan untuk 1.000 tamu Dewan Da’wah dari beberapa daerah. Diantaranya Lampung, Jawa Barat Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.
“Alhamdulillah semoga program ini dapat mendukung aksi bela Palestina dengan menolak kebijakan Trump. Dan kami terus berikhtiar memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk umat dengan program-program unggulan. Serta terus menjalin persatuan antar lembaga kemanusiaan Palestina,” pungkasnya.
Tak hanya dari Jakarta, dari Bumi Pasundan, 39 personil dari Komunitas Masjid Garut turut andil dalam menyemarakkan aksi bebaskan baitul maqdis dengan menyiapkan 100 crash bag guna menjaga kebersihan area Monas.
“Kami dari Garut selain mengikuti rangkaian orasi, kami berikhtiar untuk tetap menjaga kebersihan Monas dengan mengambil sampah yang terserak. Mudah-mudahan langkah ini dicatat sebagai amal baik kita semua,” ungkapnya.
Selain Dewan Da’wah dan Komunitas Masjid Garut berdiri beberapa posko seperti posko GUH 212, GNPF Ulama, Askar Kauny, Aksi Cepat Tanggap, Dompet Dhuafa, dan Medis Islam. Acara dengan tagar #Alqudsredline dimulai dengan lantunan Surat Al-Kahfi dan Al-Isra serta nasyid dari Shoutul Harakah.
Ahmad Zuhdi