Wartapilihan.com, Jakarta – Perkawinan melahirkan hubungan manusia yang luas dan kompleks yang merupakan materi bagi sebagian besar dari ketentuan moral. Kewajiban melahirkan keturunan, mencintai, mendukung, menghibur, menonton, mendidik, menolong, dan menemani merupakan kewajiban seseorang terhadap anggota-anggota keluarga.
“Bagi seorang muslim prinsip hidup dan kehidupan dalam keluarga harus sesuai dengan syariat Islam sebagaimana terdapat dalam sumber pokok ajaran Islam yaitu Quran dan Sunnah Rasul Quran, Surah An-Nisa ayat 59,” terang Ibu Nur Hendarsyah di Gedung Dewan Da’wah saat Seminar Nassional `Membangun Ketahanan Keluarga Menuju Masyarakat Islami` di Gedung Dewan Da’wah, Kramat Raya, Jakarta pada Kamis (13/4).
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga berfungsi sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama, semua tugas itu diamanahkan kepada kedua orang tuanya. Dalam sebuah hadits: “Setiap anak yang dilahirkan ia dilahirkan dalam Fitroh (kesucian), maka orang tuanyalah yang akan menjadikan ia sebagai seorang Yahudi, Nasrani atau Majusi” (HR Bukhari).
“Amanah untuk memberikan pemeliharaan kepada anak dengan sebaik-baiknya yaitu dengan memberi makanan yang halalan tayyiban, bergizi pada anak-anaknya agar sehat, cerdas dan kuat untuk tumbuh kembang yang baik,” lanjutnya.
Amanah penciptaannya lainnya yaitu memberi petunjuk berupa pembinaan fitrah keagamaan sejak dini tentang prinsip-prinsip beragama. Mulai dari tata keimanan (tauhid), tata peribadatan juga pembinaan akhlak atau karakter dan memberikan contoh langsung maupun melalui cerita tentang para nabi. Sehingga anak menyeru sosok contoh ideal dalam hidupnya.
“Semua itu menjadi tanggung jawab orang tua untuk mempersiapkan generasi yang cerdas, sehat, berilmu, beragama dan berkarakter. Mereka itulah generasi yang tangguh untuk kemajuan bangsa pada masa yang akan datang,” tandas Hendarsyah.
Peran keluarga untuk membangun generasi penerus bangsa sangat penting dan strategis dalam memelihara anak dengan memberi makanan yang halalan thayyiban dan bergizi, membimbing anak untuk membiasakan membaca al-Quran maupun literatur lainnya sejak dini dan membimbing anak dengan rasa cinta dan kasih sayang melalui tauladan Nabi dan Rasul-Nya agar terbentuk karakter yang berakhlakul karimah.
“Semoga Allah SWT memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita untuk mempersiapkan generasi bangsa yang akan datang lebih baik” tutupnya. I
Reporter: Ahmad Zuhdi