Di penghujung tahun 2017, UI akhirnya luncurkan sebuah unit kerja khusus pelayanan dan pengabdian masyarakat UI bernama ‘UI Halal Center’.
Wartapilihan.com, Jakarta –-Dalam rangka mengimplementasikan UU nomor 33, UI bergerak hidupkan UI Halal Center. Berkolaborasi dengan Perhimpunan Al Irsyad dan Management & Science University (MSU) dari Malaysia, unit ini merupakan sebuah upaya agar menjadi lembaga halal dengan standar mutu tingkat internasional.
“Perlu diketahui, MSU mempunyai sebuah Halal Centre yang bereputasi dan berjejaring internasional, sehingga pendampingan ini diharapkan akan menjadi sebuah simbiosis mutualisme yang menguntungkan bagi kedua belah pihak,”
Sedangkan kerjasama dengan Perhimpunan Al Irsyad, ungkap Rifelly Dewi Astuti selaku kepala Humas UI, bekerjasama dengan UI dalam rangka pendampingan keilmuan syariat dan fatwa.
“Perhimpunan Al Irsyad akan mendampingi UI dalam melakukan analisa kehalalan dan pelatihan-pelatihan yang memerlukan pakar ke-Islaman yang ahli di bidangnya,” tutur Rifelly, kepada Warta Pilihan, Selasa, di Gedung ILRC UI, (19/12/2017).
Rifelly berharap, dengan adanya kerjasama ini, UI Halal Centre akan terkoneksi dengan jaringan pasar halal di Timur Tengah yang memang sangat berpotensi.
Adapun sejumlah kegiatan yang dilakukan di UI Halal Center yaitu (1) Menyediakan layanan uji produk, (2) Konsultasi dan advokasi jasa halal yang tersertifikasi, (3) Menyelenggarakan komunikasi, informasi, edukasi dan advokasi produk dan jasa halal yang berkontribusi komprehensif terhadap masyarakat, (4) Melakukan kajian saintifik dan islami untuk pengembangan industri halal, dan (5) Melaksanakan training, pelatihan, pendidikan dan program-program pemberdayaan konsumen maupun produsen/ pengusaha produk dan jasa halal.
Peluang Pasar Produk Halal
Dewasa ini, pertumbuhan pasar produk halal dunia yang meningkat pesat setiap tahunnya, sejalan dengan peningkatan konsumen makanan halal di dunia.
Terdapat sekitar dua miliar konsumen makanan halal di dunia. Konsumen halal tidak terbatas hanya untuk penduduk muslim, karena produk halal memiliki reputasi yang sangat baik dan aman (toyiban). Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan meningkatnya pendapatan per kapita telah mendorong permintaan produk halal meningkat dan sekaligus membuka lebih banyak peluang pasar bagi produsen produk halal.
Kepala Laboratorium UI Halal Center Prof. Dr. Amarila Malik MSi, Apt menyampaikan, tengah mempersiapkan diri untuk mendirikan Lembaga Pemeriksaan Halal (LPH) di bawah UI Halal Center.
“Kami tengah mempersiapkan diri untuk mendirikan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) di bawah UI Halal Center – dimana nantinya laboratorium dan kantor dari UI Halal Centre ini akan ditempatkan di gedung ILRC lantai 3 yang sudah dialokasikan oleh UI.” imbuh Amarila.
Ia mengatakan, untuk memperkuat posisi Indonesia didalam persaingan perdagangan produk halal ini diperlukan kerjasama yang sinergi dari semua pemangku kepentingan (stakeholders), baik itu pemerintah, pelaku usaha dan akademisi.
Saat ini, pasar produk halal dunia diperkirakan mencapai diatas US$ 5 triliun (diluar transaksi perbankan), yang meliputi produk pangan sekitar 67 %, farmasi 22 % dan kosmetik 11%.
Amarila berharap, lembaga ini dapat bermanfaat bagi Indonesia, Asia Tenggara bahkan dunia. “Diharapkan melalui UI Halal Center ini, UI akan menjadi salah satu center of excellence Lembaga Pemeriksa Halal di Indonesia, Asia Tenggara dan dunia dengan bekerja sama dengan berbagai pihak,” pungkasnya.
Eveline Ramadhini