Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Allahumaghfirlahu, warhamhu, wa’afihi wa fu’anhu.
Beliau saya kenal sebagai seorang mujahid dan pejuang kemanusian yang setia pada profesinya. Dia masih muda dan energik.
Wartapilihan.com, Jakarta– Pengamatannya terhadap pergolakan umat Islam, politik dan perang, terutama di Timur Tengah cukup tajam, jujur dan berimbang, berbeda dengan banyak tulisan di group-group WhatsApp (WA).
Oleh karena itu terkadang dia difitnah.
Dalam sebuah pertemuan Ulama dan Habaib di Gedung Juang sekitar 10 th silam beliau mendukung pernyataan saya dalam menyikapi perpolitikan di negeri ini.
Mulanya saya tidak mengenal beliau dan dia mendatangi saya dan berdiri disebelah saya, dan kami didukung banyak anak muda dalam forum itu.
Dan belakang saya baru tahu bahwa dia adalah dokter Yos Rizal.
Di hari-hari berikutnya saya sering mendengar analisisnya mengenai politik dan perang Timur di Radio RASIL. Menurut saya dia lebih cerdas dan lebih jujur dan adil.
Sekarang kita kehilangan mujahid yang pernah berjihad di Ambon bersama KOMPAK DDII dan MUJAHIDIN.
Ada wartawan yang bertanya kepada beliau, kenapa tidak menetap di sebuah kota sebagaimana dokter-dokter yang hidup tenang, bekerja di rumah sakit.
Jawabnya ; ” Saya lebih nendapatkan kepuasan dan kebahagian menjadi dokter di wilayah konflik ( di mana umat Islam berjihad ) “.
Apa yang beliau katakan benar. Dia pernah beroperasi di bawah desingan peluru dan mortir di Irak, Suriah, Palestina dan tempat-tempat komplik lainnya.
Terakhir beliau menggagas mendirikan Rumah Sakit di Palestina dan terlaksana.
Semoga Allah merahmatinya dan memasukkan dalam Jannah-Nya.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Iwan Hasanul Akmal (Dewan Dakwah Kota Depok)