Doktor Lulusan UIKA Bogor, Jadi Muslimah Pertama Anggota Majelis Fatwa Singapura

by

Para mahasiswa doktor sekolah pascasarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor sebagian besar adalah para aktivis yang aktif berdakwah di masyarakat.

Wartapilihan.com, Bogor— Dalam rangka memenuhi tuntutan QS at-Taubah: 122 bahwa di antara mereka ada beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada masyarakatnya apabila mereka telah kembali kepadanya, maka mereka menuntut ilmu hingga ke program doktor. Dan pada hari Rabu, 9 Oktober 2019 bertempat di Gedung Brajamusti Bogor, UIKA telah mewisuda ahli madya, sarjana, magister dan doktor.

Ada 502 wisudawan, di antaranya ada 36 bergelar doktor. Dari 36 wisudawan doktor tersebut ada yang menarik perhatian hadirin yaitu ikut diwisuda adalah Dr. Rohana binte Ithnin, BA, MA yang menjadi wanita pertama pertama di Singapura yang menjadi anggota penuh dari Jawatan Kuasa Fatwa Singapura. Dr. Rohana merupakan Director of Education in Jamiyah Education Centre dan sebelumnya menjadi principal di sana. Disertasi beliau berjudul Pengembangan Metode Pembelajaran Hadits Melalui Konsep Flipped Classroom Di Madrasah Irsyad Zuhri Al-Islamiah Singapura.

Wisudawan kedua adalah Dr. H. Ahmad Musyaddad, Lc, MEI yang merupakan penerjemah resmi khotbah di Masjidil Haram, Mekah. Dr. Musyaddad yang juga merupakan staf pengajar STIBA Arraayah, Sukabumi menulis disertasinya dengan judul Al-Ma’alim at-Tarbawiyyah fi Kitab asy-Syamail al-Muhammadiyyah lil Imam atTirmidzi (Dirasah Washfiyyah Tahliliyyah). Dan wisudawan ketiga adalah Dr. H. M. Zaitun Rasmin, Lc, MA yang merupakan Wakil Sekjen Bidang Ukhuwah Islamiyah MUI. Dr. Zaitun adalah Ketua sekaligus Pendiri Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI). Disertasi beliau berjudul Mafhum Tarbiyah Tahfizhil Qur’an ‘inda ‘Alim Bugisiy Lanre Said.

Sementara untuk lulusan terbaik Prodi Doktor tahun ini diraih oleh Dr. Syarif Hidayat, S.Ag., M.Pd.I. dengan predikat cum laude. Dr. Syarif menulis disertasinya tentang Konsep Pendidikan Berbasis Adab Menurut A. Hassan. Dengan demikian, Sekolah Pascasarjana Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam UIKA Bogor sudah meluluskan 218 doktor Pendidikan Islam.

Dari lulusan kali ini juga ada beberapa disertasi menarik hasil penelitian para doktor tersebut yang penting untuk diketahui masyarakat. Di antaranya adalah disertasi Dr. Susiyanto yang berjudul Konsep Pendidikan Akhlak dalam Serat Kidung Sesingir. Inti disertasi Susiyanto adalah, Pakubuwana IX melalui Serat Kidung Sesingir menunjukkan kepedulian dalam memperbaiki perilaku masyarakat agar tidak keluar dari akhlak Islam. Ia mengadopsi konsep-konsep Al-Ghazali dalam merumuskan laku suluk yang harus dijalani masyarakat Jawa.

Prof. Didin Hafidhuddin mengomentari disertasi ini, “Kita baru tahu bahwa ternyata raja-raja Jawa tidak saja seorang muslim yang shalih tapi juga menguasai kitab-kitab klasik dan menjalankannya dalam bentuk tingkah laku. Jauh dari kesan yang selama ini diketahui oleh masyarakat umum.”

Disertasi menarik lainnya adalah hasil penelitian Dr. Ani Khairani yang melahirkan Modul ‘Enam Langkah Menuju Fitrah” Sebagai Upaya Berdasarkan Psikologi Islam dalam Penanganan Homoseksual. Kita tahu homoseksual adalah permasalahan yang harus dicarikan jalan keluarnya di tengah maraknya gerakan kebebasan LGBT. Sudah sepatutnya modul ini diadopsi pemerintah untuk membantu “menyembuhkan” para penderita penyakit homoseksual.

Satu lagi yang patut diangkat adalah disertasi Dr. Isa Anshori yang berjudul Pemikiran Pendidikan Akidah Sunan Bonang: Studi Naskah Kitab Bonang. Pendidikan Akidah yang dilakukan oleh Sunan Bonang ketika menyebarkan agama Islam di Jawa dapat diadopsi dan diadaptasi dalam dakwah jaman sekarang, terutama di tengah gempuran paham sekularisme/liberalisme dan pertikaian internal antar madzab (kelompok) yang friksinya tidak boleh dianggap sepele.

Tentu masih banyak disertasi lain yang patut diangkat sebagai bagian dari solusi problematika masyarakat. Para doktor yang telah lulus ini siap kembali terjun ke masyarakat dengan ilmunya dan berjihad dengan jihad ilmu, sebagaimana lagu dalam acara wisuda lalu yang berjudul “Panggilan Jihad” karangan HAMKA, dalam hal ini adalah jihad ilmu. Dari kampus UIKA inilah doktor-doktor berkiprah dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan manusia Indonesia. [BHA]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *