Wartapilihan.com, Jakarta – Asosiasi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (ASKOPIS) mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) yang bertempat di auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada Selasa (7/3).
Dalam pelantikan ini, 174 personil DPP ASKOPIS Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dan Swasta se-Indonesia periode 2016-2020 dikukuhkan. Diantaranya 13 personil Dewan Pertimbangan, 17 Dewan Pakar, 11 Pengurus Harian, 19 personil untuk bidang keilmuan dan kurikulum, 19 personil bidang pengembangan organisasi dan SDM, 19 personil bidang jaringan kerjasama dan kelembagaan, 19 personil bidang profesi dan kompetensi, 19 personil bidang penerbitan, dan 19 personil bidang hubungan media.
ASKOPIS bermula dari Forkopis (Forum Komunikasi dan Penyiaran Islam se-Indonesia) yang dibentuk dalam pertemuan Jurusan KPI se-Indonesia pada 19 November 2008. Berdasarkan FORUM tersebut dianggap perlu dibentuknya sebuah wadah untuk komunikasi, akselerasi dan penguatan serta pemberdayaan Jurusan KPI mengingat hingga kini Jurusan KPI belum punya asosiasi atau forum resmi. Kemudian pada Kongres 31 Agustus 2016, FORKOPIS berubah nama menjadi ASKOPIS.
Selain mengadakan Rakernas dan pelantikan, ASKOPIS bekerjasama dengan Program Studi KPI UIN menyelenggarakan seminar nasional bertema “Hoax di Media Massa dan Media Sosial, Pergulatan antara Fitnah dan Tanggung Jawab Sosial”. Seminar ini bertujuan untuk menjawab problematika informasi dan komunikasi publik, demi terciptanya lingkungan informasi yang dinamis.
Turut hadir, Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin,
Ketua Umum DPP ASKOPIS Muhammad Zamrani M.Si , Direktur Pendidikan Tinggi Agama Islam Prof. Nizar, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Dede Rosada, Sekretaris Prodi KPI Masran M.Ag, Nukman Luthfie Pakar Teknologi Informasi dan Media Sosial, Dra. Rosarita Niken Widiastutu Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Imam Wahyudi Komisioner Dewan Pers.
Ketua Umum Askopis Muhammad Zamrani mengungkapkan, mudahnya akses dunia maya menjadi nilai baik bagi masyarakat. Namun, di satu sisi dapat menimbulkan fitnah dan ujaran kebencian yang akhirnya melahirkan ketegangan sosial.
Ia meyakini, jurusan KPI diharapkan mampu memadukan antara nilai komunikasi dengan dakwah untuk menjawab problematika keummatan.
“Studi KPI merupakan studi potensial dalam rangka menciptakan Sarjana yang kompetensi dalam bidang komunikasi dan juga dalam keislaman. Sehingga nilai plus yang dimiliki Sarjana nanti, diharapkan menjadi ballance dan memberikan jawaban atas persoalan yang ada,” ujarnya.
Zamrani berharap, lahirnya sarjana-sarjana Islam nanti dapat memberikan warna yang baik, di dalam lingkungan kerja ataupun sosialnya. I
Reporter : Ahmad Zuhdi