Wartapilihan.com, Jakarta – Mujahid dan Mujahidah Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) hari ini, kembali mengawal jalannya sidang Ahok penista agama yang ke-17 di Gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan. Agenda persidangan ini yaitu pemeriksaan terdakwa (Ahok, red) dan pemeriksaan bukti-bukti.
“Ini kita aksi yang ke 17 dalam pengawalan sidang Ahok, kalau secara keseluruhan kita sudah aksi 29 kali, di Jakarta 25 kali, di Jawa Barat 4 kali. 114 (11 April) pekan depan kita akan lebih besar-besaran disini,” ujar Ketua Umum API Jabar, Asep Syarifudin kepada Warta Pilihan pagi ini (4/4).
Sejak Ahok dilaporkan pada 7 Oktober 2016, ia menuturkan sudah mengikuti aksi mulai dari aksi bela Islam I, aksi bela Islam II dan aksi bela Islam III.
“Kita sudah mengikuti mulai dari 112, 411, 212, ke DPR, kemudian 313, di Bandung kita pernah melaporkan ke Polda Jabar 4 kali, kemudian kita juga Apel sampai 3 hari,” Asep menerangkan.
Ia optimis, Ahok segera dipenjara karena perbuatannya menistakan Al Maidah yang dilakukan berulang-ulang. “Iya kami optimis Ahok dipenjara karena perbuatannya yang sering diulang-ulang,” tandasnya.
Selain itu, ia mengomentari penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolian terhadap ulama dan aktivis. Salah satunya Ustadz Muhammad Al Khaththath Jum’at (31/3) lalu sebelum aksi 313 digelar.
“Menurut saya itu salah sasaran, iya wajarlah orang menyampaikan aspirasi kemudian diperiksa, tapi yang aneh sekarang, kritis kepada pemerintah sedikit-dikit dianggap makar,” jelas Ketua API Jabar ini.
Ia berharap, ke depan pemerintah tidak lagi melakukan penangkapan terhadap ulama dan aktivis yang menyampaikan aspirasi ummat.
“Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kriminalisasi terhadap ulama kita yang menyampaikan aspirasi, mereka menyampaikan secara baik, demokratis dan konstitusional, tidak ada sama sekali niat untuk makar,” pungkasnya. |
Reporter: Ahmad Zuhdi