Negara ini mengalami anomali moralitas , pertama karena negara ini bersistem sekular dan “gado-gado”.
Kedua karena bangsa ini baru melek dan langsung menyaksikan peradaban Barat ( penjajah ) yang materialististik.
Orang Barat terutama Inggris, mereka kaya raya dan punya mobil melalui jenjang perjuangan sejak revolusi Industri berabad-abad silam.
Sedangkan bangsa Indonesia begitu lepas dari penjajahan, menyaksikan hasil dari kemajuan teknologi tinggi yang dicapai oleh Barat dan Jepang lantas ingin juga hidup seperti orang-orang Barat dan Jepang itu tapi tidak melalui jenjang perjuangan seperti Barat dan Jepang.
Lalu apa modal politikus dan orang -orang Indonesia yang duduk di pemerintahan untuk menikmati dari hasilan pencapaian teknologi tadi ?
Yang paling cepat adalah menjual aset alam dan dengan cara korupsi.
Sekarang orang-orang yang tuhannya hawa nafsu itu berkolaborasi pula dengan korporat brengsek.
Lalu mereka membajak perpolitikan menjadi demokrasi liberal yang ditunggangi mafia oligarki sehingga nyaris semua departemen dari segala lini di negeri ini terlibat korupsi.
Partai-partai dan anggota DPR dijadikan profesi untuk memperkaya diri dan kelompok.
Hukum pun diplintir dan diperjual belikan.
Rakyat ditipu-tipu dan dibohongi.
Celakanya rakyat yang terjajah dan diperas ini menyerah pasrah dalam sistem demokrasi yang penuh kebohongan, tahayul sekular dan “pencabulan”.
Maka jadilah bangsa ini terjerumus kedalam anomali moralitas yang akut dan parah.
( Iwan Hasanul Akmal )