Adinda dan Kakanda

by

Dua kata itu saat ini mulai “perlahan” digunakan lagi. Coba rasakan ketika ada seseorang yang memanggilmu dengan salah satu dari dua kata itu. Rasanya lebih “damai” bukan?

Wartapilihan.com, Bogor– Kata itu seperti membuat sebuah pintu masuk atau seperti sedang mengucapkan kata permisi tetapi dengan sangat santun. Seakan kata tersebut telah menjelma menjadi sebuah penghormatan yang sangat manis antar dua manusia. Baik yang menjadi pujaan hatinya atau sebagai sahabat atau bahkan sebagai “lawannya”.

Kata tersebut hebatnya kembali muncul di era millenial saat ini yang sebelumnya dipenuhi dengan kata Bro, sis dan guys. Apakah kata bisa menjadi pertanda seperti apa sebuah jaman yang sedang berlangsung? Di jaman menjelang dan paska kemerdekaan sepertinya kata Bung begitu “perkasa” . Tidak heran hingga hari ini kata Bung Karno sepertinya lebih familiar di telingga kita dibandingkan dengan kata Sukarno.

Kata Adinda dan Kakanda apakah dikenal oleh adik-adik kita penggemar mobile lagends? atau para anggota Army (pengagum berat group vokal BTS dari korea tersebut)? atau para pengguna mata uang bitcoin? saya kurang tahu tetapi yang pasti akan menarik kalau mereka juga menggunakan dua kata tersebut ketika saling menyapa atau dalam kehidupannya sehari-hari.

Kata tersebut sepertinya mengambil tempat tersendiri dalam “percakapan” dunia politik. Ketika ide dan gagasan berbeda dan bersebrangan maka dua kata tersebut tiba-tiba muncul dengan begitu indahnya. Walaupun pendapat atau gagasan yang akan diungkapkannya berbeda bagaikan bumi dan langit tetapi rasanya perbedaan itu jadi begitu indah. Akan beda sekali kalau tidak diawali dengan kata itu. Apalagi bila pendapat tersebut disampaikan dengan nada tinggi dan dengan struktur kalimat yang compang-camping. Ide sebagus apapun akan “muspro” atau sia-sia saja.

Era sekarang beberapa orang tua bilang era dimana sopan santun hampir menjadi semacam “utopia”. Tetapi kehadiran kata kakanda dan adida seperti sebuah “oase” . Berbeda itu biasa saja bahkan tidak jarang perbedaan malah bisa membuat sesuatu lebih terasa luar biasa apabila tetap bisa jalan beriringan.

Saya salah satu penggemar UFC. Sebelum “perkelahian” yang semua petarungnya membawa emosi tingkat tinggi. Lalu ketika pertarungan yang tidak jarang hingga berdarah-darah. Tetapi setelah pertarungan berakhir apa yang terjadi? Seringkali dua petarung tersebut saling berpelukan. Lalu saling hormat. Seakan diantara mereka saling mengatakan ” terima kasih Kakanda” lalu dibalas dengan ucapan ” terima kasih Adinda”….

Negeri ini sepertinya akan menjadi lebih indah ketika setiap tulisan dimedia sosial sesekali menggunakan kata Adinda atau Kakanda kepada seseorang yang berbeda ide dan gagasan dengan kita, Dua kata itu seakan bisa “memaksa” penggunannya untuk menuliskan ide atau gagasannya dengan lebih santun dan enak dibacanya.

Mungkin ide saya ini hanya utopia ya : )
Semoga tidak, “Buka,n begitu Adinda ?”

Agus Susilo JP

(Praktisi Pengembangan SDM, tinggal di Bogor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *