Adian Husaini : Misi Manusia adalah Melanjutkan Perjuangan Nabi

by
Para mahasiswa Unpad yang mengikuti kajian Bedah Buku Filsafat Ilmu Dr Adian Husaini. Foto : Izzadina

Dr Adian Husaini menjelaskan misi manusia menurut Al Quran adalah melanjutkan perjuangan Nabi, karena manusia adalah keturunan Nabi Adam. Beda dalam pandangan sains Barat yang menyatakan manusia adalah keturunan kera, yang kebutuhannya hanya fisik belaka.

Wartapilihan.com, Bandung – Dalam ceramahnya di Masjid Raya Universitas Padjajaran Bandung, Dr Adian Husaini mengapresiasi panitia bedah buku yang membuat judul Al Quran sebagai Sumber Ilmu. “Sebab selama ini di buku sejarah, di buku IPS tidak dinyatakan sebagai sumber ilmu,”terangnya Senin kemarin (13/6).

Cendekiawan Islam ini melanjutkan bahwa selama ini kajian terhadap sejarah, IPS atau sains mencontoh Barat. “Hanya bersumber pada empirik dan rasional,”jelasnya.

Adian menyatakan bahwa yang mengawali kajian empirik dan rasional sebenarnya adalah Islam. Barat mengambil metode ini dari Islam. “Cuma Islam tidak memisahkan metode ini dengan metode wahyu.”

Ia melanjutkan bahwa manusia meraih ilmu itu melalui tiga cara (aqidah Nasafi). Pertama dengan indera, kedua dengan akal dan ketiga khabar shadiq (berita atau informasi yang disepakati kebenarannya/mutawatir). “Wahyu adalah khabar shadiq,”paparnya.

Ilmuwan Muslim yang pertama kali mengembangkan sains eksperimental. Al Haitsami adalah ilmuwan pertama yang menemukan kamera. Al Biruni adalah ilmuwan pertama yang menemukan rumus keliling bumi. Tapi Al Biruni juga ahli perbandingan agama, selain seorang saintis Muslim. Ia menulis buku monumental dari penelitiannya di India berjudul Kitab tentang Hindu.

Dalam bedah buku “Filsafat Ilmu” itu Adian juga menjelaskan bahwa karena meniadakan wahyu, maka ilmuwan Barat mengarang-ngarang asal usul manusia. “Tidak ada bukti ilmiah manusia dari kera. Itu hanya ‘othak athik gathuk’ penyelidikan tulang-tulang. Sampai sekarang manusia berasal dari manusia dan kera dari kera. Tidak ada kera yang berubah jadi manusia,”terangnya.

Yang mengherankan, pelajaran Biologi di tingkat SMA menjelaskan dua pendapat. Manusia berasal dari Nabi Adam, dianggap sebagai kebenaran agama dan manusia berasal dari kera, dianggap kebenaran sains.

Menurutnya, cara pandang inilah yang menyebabkan kerusakan manusia. “Karena menganggap manusia seperti hewan, maka kebutuhan manusia dianggap seperti hewan, yang penting makan minum.”

Menurut Al Qur’an manusia adalah makhluk yang mulia. Ia keturunan dari Nabi Adam. “Jadi misi manusia di dunia ini adalah untuk melanjutkan perjuangan Nabi. Menegakkan risalah Ilahi melawan Iblis, Syetan dan kawan-kawannya,”paparnya.

Adian juga menjelaskan bahwa filosof Islam beda dengan filosof Barat. Menurutnya, dalam Islam pencarian Tuhan itu sudah selesai. Sedangkan bagi filosof Barat, Tuhan itu masih dicari dan karena itu mereka seringkali meragukan kebenaran.

Dalam ceramah di Masjid Unpad Jatinangor itu, Adian juga menyemangati para mahasiswa agar selalu semangat dalam mencari ilmu. “Mencari ilmu itu wajib, seperti wajibnya shalat, zakat, haji dan lainnya. Jadi mencari ilmu itu kewajiban, bukan sambilan. Jangan mengkhawatirkan rizki. Itu sudah dijamin Allah,”jelasnya.

Ia juga memberikan tips dari Imam Syafii agar sukses dalam mencari ilmu. Yaitu : cerdas, tamak ilmu, sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu yang lama. ||

Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *