Wartapilihan.com, Jakarta – Dewan Penasihat Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Hisar Tambunan mengatakan, belajar dari putaran pertama Pilgub DKI Jakarta 15 Februari 2017 lalu, ada dua tipe kecurangan yang harus diantisipasi. Pertama, mobilisasi pemilih yang patut diduga ilegal untuk memenangkan paslon tertentu. Kedua, politik uang berupa suap kepada pemilih.
“Kita tergerak lebih fokus lagi untuk menolak hal tersebut. Tadinya kita membentuk 1 Kecamatan 1 Advokat yang kita sebut OKE OLA, One Kecamatan, One Lawyers. Setelah kita lihat kondisi di lapangan agak sulit, maka kita tambah menjadi 2 personil per kecamatan. Untuk kelurahan kita bentuk relawan Tim Reaksi Cepat (TRC),” ujarnya di Hotel Ibis, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (8/3).
ACTA bermula dari AJB (Advokat Jakarta Bergerak) yang dibentuk pada 30 Maret 2016. Kemudian bertamorfosa menjadi ACTA pada 13 April 2016. Forum ini dibentuk satu tahun lalu untuk menyelamatkan Jakarta dari gubernur dzalim dan tidak layak menjadi pemimpin (Ahok, red.) karena kata-katanya yang sering mencederai perasaan umat Islam. Dasar hukum Tim Reaksi Cepat ACTA adalah pasal 131 UU Pilkada yang berbunyi: “Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pemilihan dapat melibatkan partisipasi masyarakat”.
“Fungsi relawan Tim Reaksi Cepat ini untuk menunjukan TPS terdekat Advokat terdapat di daerah mana, karena kita tidak tahu semua tempat TPS secara detail,” lanjutnya.
Ketua ACTA Krist Ibnu memaparkan, Tim Reaksi Cepat ACTA bekerja dengan sukarela dan bukan bagian tim pemenangan paslon. Namun, dalam aktivitasnya di tingkat TPS dan kelurahan akan berkoordinasi dengan Tim Pasangan Calon.
“ACTA itu sudah jelas dari lahir lawan Ahok, saya tidak mendis-clear dukungan kita kepada siapa, tapi karena lawan Ahok nanti hanya satu, teman-teman bisa menafsirkan sendiri kita mendukung siapa,” tukasnya kepada para wartawan, termasuk Warta Pilihan.
Sebelum acara ditutup dengan doa oleh Habib Novel, Krist Ibnu melihatkan atraksi mematahkan belasan besi dengan anggota tubuhnya. Hal itu ia lakukan sebagai persiapan bahwa dia dan timnya siap untuk menghadapi orang semacam Iwan Bopeng baik lahir maupun batin di TPS putaran pilkada DKI kedua nanti.
Reporter: Ahmad Zuhdi