UBN: Tuduhan Kirim Uang ke Suriah Mengada-ada

by
Bachtiar Nasir. Foto: Solopos/JIBI/Wahyu Putro A

Wartapilihan.com, Jakarta – Ustadz Bachtiar Nasir angkat suara atas berbagai tuduhan yang dialamatkan pihak kepolisian kepadanya. Dari mulai terkait ISIS, makar, hingga tuduhan terlibat pencucian uang.

“Intinya saya tidak seperti yang diberitakan, baik yang di TV. Dari mulai rumah yang digeledah, ditangkap paksa. Siapa lagi ini isunya? Sampai hari ini saya baik-baik saja. Alhamdulillah,” ujar da’i yang akrab disapa UBN ini dalam Pengajian Tadabbur Qur’an, Kamis malam (23/2) di AQL Islamic Centre, Tebet, Jakarta.

UBN dengan tegas membantah tuduhan memiliki hubungan ISIS. Ketua GNPF MUI ini menerangkan, dirinya tidak pernah membiayai ISIS.

“Saya berprinsip begini. Ketika saya dituduh teroris, ISIS, saya tanya hati saya, saya punya hubungan gak dengan ISIS? Minimal gue ngefans gak dengan ISIS? Kalau ada, berarti saya pantas dituduh. Tapi setelah kuperiksa diriku, tak kudapati itu. Jadi ya tenanglah hati saya,” ujarnya dalam pengajian rutin yang diikuti para pemuda-pemudi di wilayah Jadebotabek itu.

Menurut UBN, dosa atau kesalahan adalah sesuatu yang mengganjal di hati dan kita malu kalau orang lain tahu. Karena itu, da’i nasional ini selalu memeriksa hatinya atas berbagai tuduhan yang ada.

“Kalau saya betul-betul dikulitin saat ini, setelah Habib Rizieq giliran gue. Munarman sudah tersangka. Bachtiar Nasir? Doain jangan sampe. Caranya adalah periksa hati sendiri, kalau memang gak ada, ya gak usah terusik. Walaupun sempat down juga, wuih serem banget ya. Baru kali ini mengalami serangan politik begini dahsyatnya. Kejam banget gitu,” jelasnya di hadapan ratusan pemuda.

Lebih lanjut dia mengatakan, tidak benar dirinya mengirim uang GNPF MUI ke Suriah. Hal ini sebagaimana dikatakan Kapolri dan ramai diangkat media, salah satunya Kompas TV.

“Ini ngarangnya kelewatan. Ngarangnya aseli kelewatan, tapi karena hati saya tenang tidak melakukannya, ya sudah. Prinsipnya satu yang saya pegang: Qul lay yusibana illa ma kataballahu lana huwa maulana wa ‘alallahi fal yatawakkalil mu’minun.  Katakan tidak akan ada musibah menimpa kami, kecuali sesuatu yang sudah Allah takdirkan untukKu. Aku gak bisa ngeles,” UBN memaparkan.

UBN sadar, kelompok pembenci Islam dan anti persatuan Islam sekarang sedang mencari-cari kesalahannya. Mereka ingin mengicar dirinya untuk dijadikan tersangka.

“Orang yang paling benci, anti islam, benci kebangkitan Islam, dan persatuan Islam, lagi cari-cari siapa gembongnya. Oh ini otaknya. Ini Habib Rizieq yang mimpin, tapi otaknya yang ini nih Bachtiar Nasir. Wah keren juga sih gue bilang,” tukasnya.

Pemimpin AQL Islamic Centre ini menegaskan, apa yang akan terjadi pada kita, bukanlah apa yang mereka rencanakan. Tapi yang harus menimpa kita adalah apa yang Allah tetapkan untuk kita. Kalau sudah ketetapan Allah, kita tidak bisa lari kemana-kemana.

“Kalaupun pada akhirnya aku memang bersalah dan aku harus tertimpa musibah, tidak ada tempat bagiku mencari pertolongan hanya kepada pelindung kami, pelindung kita semua. Ini prinsip kedua untuk jadi orang yang baik-baik saja.”

Terkait tudingan makar, UBN menjelaskan dirinya pernah diundang salah satu pengurus Universitas Bung Karno (UBK) dalam rangka memberikan pidato dalam acara haul Bung Karno. Di situ UBN bercerita bahwa dirinya adalah anak nelayan dan tinggal di pinggiran. Namun buntut dari kedatangannya pada acara itu, UBN disebut-sebut memiliki hubungan dengan Rachmawati Soekarno Putri.

“Tapi karena hati saya, saya periksa lagi, ada gak sih keinginan untuk mengulingkan rezim. Kayaknya gak ada deh. Yang saya tuntut kemarin kan Al-Maidah 51. Makanya ketika dipanggil polisi, di BAP saya datang aja, ya sajawabnya gak tahu, gak tahu semuanya. Ya gak tahu, gak ada hubungannya,” imbuhnya.

Begitu juga dengan pertanyaan apakah dirinya mengenal Sri Bintang Pamungkas. Ia mengakui kenal karena Sri Bintang memang familiar.

“Ya kenal lah, tapi gak ada ikatan wong saya cuma seorang guru ngaji kok. Aman saya.”

Hal serupa juga ia lakukan saat diserang dengan tuduhan terlibat pencucian uang.

“Alhamdulillah saya fine-fine saja. Tahu gak prinsipnya supaya baik-baik saja? Yang tadi apa? Pertama, semua musibah tak akan menimpa kita, kecuali apa yang sudah ditetapkan sama Allah Subhanahu wa ta’ala.”

Kedua, apapun musibah, cuma Allah yang satu-satunya melindungi.

Ketiga, kalau kita senantiasa bertawakal kepada Allah atas dasar iman kepada Allah. Insya Allah, kata UBN, kita akan menjadi orang yang baik-baik saja.

“Kalau ingin menjadi lebih baik mau gak saya kasih tahu caranya. Satu prinsipnya ketika itu terkait dengan mahkluk, balaslah kejahatan orang lain dengan yang terbaik,” terangnya. UBN lalu menjelaskan maksudnya, jadi jika membalas yang baik dengan yang baik itu biasa. Bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan itu juga sudah biasa. Tapi jika membalas kejahatan dengan dengan kebaikan yang terbaik itu luar biasa.

“Insya Allah (dengan itu) situasi kita akan selalu baik,” katanya.

Reporter: Pizaro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *