Tim Investigasi Digembosi, TGPF Direkomendasi

by

Wartapilihan.com, Jakarta – Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri ID Sambo menuturkan, sudah kali ketiga datang ke Komnas HAM melaporkan pelanggaran-pelanggaran yang sering dialamatkan kepada ummat Islam.

“Kami datang dengan tokoh-tokoh yang cinta NKRI, kami anggap tim investigasi tidak cukup kuat, sehingga harus ada tim kuat agar tidak digembosi. Kita minta dinaikkan menjadi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGBF), karena ini sudah pelanggaran berat yang dijalankan oleh rezim penguasa melalui aparatur struktural,” tutur Sambo saat penandatanganan petisi GNPF-MUI tolak kriminalisasi di Komnas HAM pada Senin (8/5).

Selain itu, termasuk penyandang dana, aktor intelektual harus bisa diungkap. Sehingga tidak ada lagi keraguan Komnas HAM mengusut hal ini, segera dibentuk TGPF. “Insya Allah mulai hari ini kita gaungkan petisi agar di tanda tangani tidak hanya Jakarta, nasional bahkan dunia, karena rejim penguasa telah menggunakan kekuasaan untuk mengkriminalisasi ulama,” tegasnya.

Sementara itu, tokoh reformasi, Amien Rais, melihat sesuatu berbau komunisme melakukan back up pemerintah saat ini. Kemunculan komunis nampak dibela kekuatan internasional. “Xijinping, menguasai 1,5 Miliyar penduduk China, ideologinya komunis, Korea Utara komunis, jadi siapa yang bilang tidak ada komunis, maka dia agak sinting. Vietnam juga komunis,” ungkap Amien Rais.

Amien menilai, PKI gentayangan mengharapkan kekuatan dan mendapat katalisator dari rezim Joko Widodo. Ia meminta Jokowi sesuai permintaan Bambang Tri melakukan test DNA apakah cocok atau tidak.

“Ada indikasi mereka punya hubungan dengan pemerintah. Apabila memang tes DNA dilakukan itu adalah ces pleng. Kalau tidak cocok berarti ada penipuan. Saya kira ini merupakan terorisme yang disponsori oleh pemerintah. Saya bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada komisioner Komnas HAM,” pungkasnya.

Reporter: Satya Wira

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *