STID M Natsir Bertekad Lahirkan Wartawan Profesional

by

Ustaz Adian menilai salah satu tantangan terbesar umat Islam dalam dakwah, yaitu terletak di media. Padahal media merupakan salah satu sarana dakwah yang efektif.

Wartapilihan.com, Jakarta – Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir (STID M Natsir) membuka kelas wartawan profesional setara strata satu (S1). Kelas ini merupakan jurusan konsentrasi dari program studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Ketua STID M Natsir, Ustaz Dwi Budiman menyampaikan, ide munculnya kelas wartawan profesional ini lahir dari masukan Ketua Umum Dewan Da’wah periode 2020-2025, Ustaz Adian Husaini. Adian selain sebagai cendikiawan muslim, ia juga merupakan intelektual begawan yang memulai kariernya menjadi wartawan di media nasional, seperti Republika.

“Kelas ini sebetulnya muncul dari ide Ketua Umum Dewan Da’wah baru, ustaz Adian Husaini setahun lalu. Alasan beliau, pertama, umat Islam di Indonesia kekurangan SDM wartawan yang profesional,” kata Ustaz Dwi kepada Warta Pilihan, akhir pekan ini.

Kedua, ustaz Adian menilai salah satu tantangan terbesar umat Islam dalam dakwah, yaitu terletak di media. Padahal media merupakan salah satu sarana dakwah yang efektif.

Namun ia juga menekankan bahwa alumnus wartawan STID M Natsir harus memiliki profesionalitas dalam melakukan pekerjaannya. Makna profesional tersebut juga dapat diartikan menguasai teori dan praktik jurnalistik serta kompetensi khusus yang diakui.

“Nah dalam konteks ini kita berusaha agar kelas wartawan melahirkan seorang yang profesional dan diakui pihak-pihak terkait, seperti Dewan Pers dengan program sertifikasi muda, madya, dan utama,” ujar dia.

Ustaz Dwi mengatakan, prodi KPI menghimpun seluruh teknik dan metode komunikasi yang terdiri dari berbagai konsentrasi, seperti perfilman dan multimedia. Di antaranya, STID M Natsir akan mengakomodasi minat, bakat, dan preferensi mahasiswa yang cenderung pada jurnalistik.

“Dari situlah kaitan antara KPI dengan ilmu dakwah. Kita memadukan antara dakwah bil lisan (dengan lisan) dan bil kitabah (dengan tulisan),” katanya.

Ustaz Dwi berharap lulusan kelas wartawan khusus ini mampu menyiapkan SDM profesional dan mempunyai semangat juang yang tinggi. Terutama dapat menguatkan media Dewan Da’wah daerah untuk menopang kegiatan dakwah yang selama ini dilakukan.

“Tujuan jangka menengah adalah memperkuat media internal terlebih dahulu. Adapun jangka panjangnya kita ingin memperkuat media-media Islam yang sudah ada dan eksis,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *