Teknik pengeringan matahari, seperti penjemuran langsung, seringkali membutuhkan waktu yang lama dan bisa menurunkan kualitas produk, terutama dari segi warna. Banyak masyarakat salah memahami bahwa waktu pengeringan yang lama ini disebabkan oleh suhu yang kurang tinggi.
Wartapilihan.com, Bogor– Menurut Dr. Tjahja Muhandri, seorang dosen di ITP dan peneliti di SEAFAST Center IPB University, pemahaman tersebut kurang tepat. Beliau menjelaskan bahwa pengeringan yang berhasil adalah hasil dari kombinasi aliran udara yang baik dan suhu yang memadai. Aliran udara berfungsi untuk membawa masuk udara kering dengan kelembaban rendah dan mengeluarkan uap air atau udara lembap dari ruang pengering.
Dr. Tjahja, yang akrab disapa Pak Kost, juga menyoroti bahwa banyak solar dome yang ada di masyarakat kurang efektif karena sulit mengeringkan produk dengan cepat. Masalah utamanya adalah aliran udara di dalam solar dome tersebut sangat minim atau bahkan tidak ada sama sekali. Seringkali, desain solar dome hanya mengejar suhu tinggi, tetapi mengakibatkan kondisi di dalamnya menjadi sangat lembap.
“Hembusan angin berguna untuk mencegah kenaikan suhu secara drastis dan penumpukan uap air. Hembusan angin inilah yang dapat mencegah kelembaban tinggi dan mempercepat proses pengeringan,” ujar Pak Kost.
Manfaat Solar Dome
Penggunaan solar dome untuk pengeringan produk memiliki beberapa manfaat utama:
- Peningkatan Kualitas Produk: Solar dome membantu mencegah penurunan mutu produk yang sering terjadi pada pengeringan langsung di bawah sinar matahari, terutama dari sisi warna.
- Perlindungan dari Faktor Eksternal: Produk yang dikeringkan di dalam solar dome terlindungi dari kontaminasi, debu, hujan, dan hewan, sehingga produk menjadi lebih higienis.
- Mempercepat Proses Pengeringan: Kombinasi suhu yang memadai dan aliran udara yang baik di dalam solar dome mempercepat proses pengeringan.
- Efisiensi Energi: Dibandingkan dengan metode pengeringan mekanis, solar dome menggunakan energi matahari sebagai sumber panas utama, sehingga lebih hemat energi dan ramah lingkungan.
Membangun Solar Dome yang Efektif
Untuk membangun solar dome yang optimal, Pak Kost menekankan beberapa faktor penting yang harus diperhatikan:
- Hindari Naungan Pohon: Lokasi bangunan harus bebas dari naungan pohon.
- Identifikasi Arah Angin: Cari tahu arah angin dominan di daerah tersebut dan arahkan solar dome ke sana untuk memanfaatkan angin alami.
- Sistem Ventilasi Alami:
- Pasang kawat kasa dan biarkan dinding terbuka di bagian bawah, searah dengan masuknya angin. Lubang ini berfungsi sebagai tempat masuknya udara kering.
- Di sisi berlawanan, biarkan bagian atas terbuka dan pasang kawat kasa. Ini akan menjadi jalur keluarnya udara lembap.
- Tambahan Alat Dukung: Pemasangan kipas angin dan pemanas biomassa juga dianjurkan. Alat-alat ini hanya perlu dioperasikan saat tidak ada angin alami atau saat cuaca sedang hujan.
Bentuk Bukanlah Segalanya
Pak Kost juga menambahkan bahwa solar dome tidak harus selalu berbentuk kubah. Bentuk “rumah” pun bisa efektif, karena yang terpenting adalah kemampuan untuk menangkap panas matahari dan memiliki aliran udara yang baik.
Contoh-Contoh Solar Dome
- Solar Dome dengan Aliran Udara Kurang Bagus: Beberapa solar dome yang ada di masyarakat sulit mengeringkan produk dengan cepat karena aliran udaranya sangat sedikit. Desainnya sering kali hanya mengejar suhu tinggi, tetapi sangat lembap.
- Solar Dome dengan Aliran Udara Bagus: Salah satu contoh desain yang bagus ada di Pusat Saintifikasi dan Pelayanan Jamu di Pekalongan. Contoh lainnya adalah solar dome yang dibangun oleh Polres Subang yang memiliki aliran udara yang baik.


Saat ini, Pak Kost sedang membantu pembangunan solar dome di Garut melalui DPMA IPB dan di beberapa kota di Jawa Barat melalui kerja sama dengan Polda Jabar.

