Wartapilihan.com, Amerika Serikat – Keputusan Presiden Amerika Serikat membatasi warga negara muslim menciptakan gelombang kemarahan masyarak Amerika.
Imam besar New York Shamsi Ali mengaku, kejadian ini tidak akan menghentikan upaya masyarakat muslim mengenalkan Islam dan membangun komunitas Islam yang lebih solid.
“Bagi masyarakat Muslim Amerika, salah satu kontribusi terpenting kami adalah membangun komunitas yang solid sebagai bagian dari upaya kami membawa kebaikan kepada negara ini,” ujar Imam Shamsi Ali dalam keterangan tertulisnya yang diterima Warta Pilihan, Senin (30/1) di Jakarta.
Shamsi Ali menegaskan, Muslim Amerika akan terus membangun koalisi dengan pihak-pihak yang punya kepentingan yang sama. Terlebih terpilihnya Donald Trump menjadi momok tersendiri bagi banyak pihak.
“Masyarakat Muslim harus mampu membangun koalisi dengan mereka untuk meredam dampak negatif terpilihnya Donald Trump ini,” ujar Shamsi Ali yang menyebut bangsa Asia, Afrika, bahkan Yahudi juga menjadi momok bagi Trump.
Selain itu, apa yang diberlakukan Trump saat ini sesungguhnya menjadi ujian tersendiri bagi pemerintahan negara muslim.
“Jika Donald Trump dengan terang-terangan menyudutkan komunitas Muslim, baik dalam maupun luar negeri, apakah wajar jika pemerintahan Muslim hanya mengambil sikap ‘tidak peduli’ dan diam?” tutur Presiden Muslim Foundation of America ini.
Tentu yang paling parah dan menyakitkan puka ketika ada pihak-pihak dalam pemerintahan negara mayoritas Muslim justeru memuji Donald Trump. Bahkan dengan bangga ingin membangun kerjasama bisnis, membangun perhotelan maupun taman-taman hiburan, dan lain-lain.
“Atau bahkan boleh jadi ke depan mereka akan kerjasama dalam memerangi pergerakan Islam?” tanya Direktur Jamaica Muslim Centre ini.
Dia menilai sikap pihak-pihak tertentu yang seperti itu tidak saja menyinggung perasaan umat Islam di negara-negara tersebut. Tapi juga masyarakat Muslim dunia, khususnya di Amerika.
“Bahkan sejatinya telah menginjak-injak kehormatan dan sensitifitas masyarakat Amerika secara luas,” tutup dia. |
Reporter: Pizaro