Wartapilihan.com, Riyadh – “Islamofobia” yang terjadi di beberapa negara memicu aksi terorisme karena sentimen anti-imigran meningkat di beberapa negara, begitu kata Sekjen PBB dalam kunjungannya ke Arab Saudi, Minggu (12/2).
Sekjen PBB, Antonio Guterres, memberikan komentar tersebut kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Raja Saudi Salman, Putra Mahkota dan Menteri Dalam Negeri Mohammed bin Nayef, dan Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
“Salah pemicu terorisme adalah ekspresi di beberapa bagian dunia yang memiliki perasaan Islamofobia, kebijakan Islamofobia, dan ujaran kebencian Islamofobia,” kata Guterres, seperti dilansir AFP, pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir.
“Ini kadang-kadang menjadi alasan ‘Daesh’ untuk membuat propaganda sendiri,” kata Guterres, menggunakan akronim bahasa Arab untuk kelompok ISIS.
Kelompok ekstemis (ISIS) mengklaim bahwa serangan mematikan telah diluncurkan di Arab Saudi dan di Eropa.
Politisi anti-imigrasi termasuk Prancis Marine Le Pen telah melihat, popularitas mereka naik seiring dengan masuknya imigran ke Eropa, banyak dari mereka melarikan diri dari perang di Suriah dan di tempat lain.
Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah pada akhir Januari yang melarang masuknya pengungsi selama 120 hari.
Hal ini juga termasuk larangan masuknya wisatawan dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman selama 90 hari. Sementara itu, pengungsi dari Suriah dilarang masuk tanpa batas.
Namun, perintah tersebut telah menghadapi hambatan. Pada Kamis (9/2), pengadilan banding memutuskan dengan suara bulat untuk mempertahankan penangguhan pada perintah yang dikeluarkan Trump.
Konflik Suriah telah menciptakan 4,8 juta pengungsi dan menewaskan lebih dari 310.000 orang sejak dimulai dengan protes anti-pemerintah pada Maret 2011.
Guterres berkata, “Kita tidak akan pernah berhasil memerangi terorisme di Suriah jika solusi politik inklusif tidak didapatkan rakyat Suriah.”
Sebuah babak baru pembicaraan damai yang disponsori PBB dijadwalkan pada 20 Februari di Jenewa.
Guterres tiba di Arab Saudi dari Turki dan berada di Dubai pada hari Senin (13/2) untuk World Government Summit selama tur regionalnya. | Sumber: AFP
Reporter: Moedja Adzim