Pendakian Dini Hari
Jum’at dini hari pukul 2, para santri dibangunkan. Mereka punya waktu satu jam untuk bersiap mendaki kegelapan dan dingin yang menusuk tulang.
Pukul tiga persis, dengan menaiki 4 jeep sewaan, Kafilah Daqu Post bergerak menuju sasaran. Berburu sun-rise. Obyek pertama adalah situs Pendakian Satu di Puncak Bromo. Namun lantaran cuaca gerimis berkabut, rombongan memutuskan ke Seruni Point di Dukuh Srunen.
Destinasi pertama ini berupa bangunan di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapainya, dari tempat parkir jeep rombongan musti hiking setengah jam, dilanjutkan menapaki 256 anak tangga menuju puncak. Semuanya dengan kecuraman hampir 45 derajat.
Pukul 04.15, Daqu Posters mengajak pengunjung sholat subuh berjamaah. Mereka menggelar alas kain di tengah Seruni Point untuk sembayang.
Kelar subuhan, perburuan sun-rise dimulai. Bersama turis lain baik lokal maupun mancanegara, para santri mengambil posisi di sisi timur tembok luar Seruni Point. Suasana riuh oleh percakapan nano-nano dalam Bahasa Jawa, Padang, Indonesia, Portugis, Jepang, Korea, Inggris, Jerman, dan lain-lain.
Apa boleh buat, cuaca tidak bersahabat pagi itu. Panorama sun-rise terhalang kabut tebal. Tidak bisa dinikmati dengan mata telanjang, apalagi kamera. Namun Allah SWT Maha Baik. Kekecewaan pengunjung diobati dengan panorama morning flare. Yakni mozaik kemerahan nyala api di kaki langit yang menyeruak di antara batang dan pucuk pepohonan. Pengunjungpun cukup histeris mengabadikannya.
Destinasi berikutnya adalah kawah Gunung Bromo. Sebelum menaklukkan areal puncak Bromo itu, rombongan sarapan di kedai di areal parkir jeep. Ada yang makan nasi rames, ada yang double-mie rebus atau goreng telor. Minumnya teh, kopi, atau air putih saja.
Safari dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju situs pura, kemudian mulai mendaki ke puncak. Etape terakhir yang harus ditempuh berupa tangga curam dengan sekitar 250 anak tangga. Sampailah di bibir kawah yang dibatasi tembok setengah badan.
Di bibir kawah yang terus menghembuskan asap sulfur inilah, berlangsung ‘’sertijab’’ (serah terima jabatan) Ketua Daqu Post dari Fadhil Ichwan ke Bimo Seno. Dipimpin oleh ‘’Menkominfo’’ Ustadz Hendy, ditandai dengan serah-terima bendera almamater.
‘’Alhamdulillah, pagi ini di Hari Jum’at yang mulya, kita telah menaklukkan Puncak Bromo pada ketinggian sekitar 2.300 meter di atas permukaan laut,’’ ucap Ustadz Hendy dalam taushiyah-nya.
Rombongan kemudian turun, lalu menuju destinasi berikutnya yakni Padang Savana Teletubbies. Setelah berfoto-foto dan melepas lelah sejenak, konvoi jeep ngebut kembali ke basecamp Rumah Qur’an.
Persis saat adzan pertama Jumatan berkumandang di Masjid Wonokerto, rombongan sudah bersimpuh di karpet masjid. Dan maaf ya Allah, jika selama khatib naik mimbar, para santri tertidur dalam buaian angin dingin gunung.