Respon Persoalan Bangsa Saat Ini, KH Ma’ruf Amin Dorong Rembuk Nasional

by
KH. Ma'ruf Amin. foto: istimewa

Wartapilihan.com, Jakarta – Perselisihan antar anak bangsa yang terjadi saat ini mengudang keprihatinan Nahdlatul ‘Ulama (NU). Setiap menjelang peristiwa politik seperti pilkada, pendukung tiap-tiap politik tampak saling berhadap-hadapan. Hal itu semakin diperuncing dengan kasus akhir-akhir ini, seperti kasus penistaan agama oleh salon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“NU memiliki komitmen kebangsaan. Melihat kondisi saat ini, kita arus mendorong rembuk nasional, atau apa pun namanya,” kata Rais ‘Aam Pengurus Besar NU (PBNU), K.H. Ma’ruf Amin, dalam tausyiah di halaman PBNU, Jakarta, Selasa (31/1) malam. Tausyiah tersebut disampaikannya dalam rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-91 ormas Islam terbesar ini.

“NU harus punya sifat solutif, antisipatif, dan rekonsiliatif,” tegasnya.

Maksud dari solutif, tambah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, adalah NU berperan langsung dalam menawarkan solusi setiap kali ada persoalan bangsa. Sedangkan antisipatif, menurutnya, adalah mengantisipasi timbulnya persoalan kebangsaan baru.

“Maksud dari rekonsiliatif adalah mampu mengambil peran dalam rekonsiliasi dari konflik yang terjadi di tengah masyarakat,” terang pakar fikih dan ushul fikih ini.

“Saya meminta ketua umum mengambil prakarsa,” tutup Ma’ruf sambil melirik Ketua Umum PBNU, Kyai Said Aqil Siraj, yang duduk di sofa di depan panggung.

Sebelum tiba di PBNU, Kyai Ma’ruf sejak pagi menjadi saksi dalam persidangan dugaan penistaan agama yang dilakukan ole Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Menurut Ma’ruf, Ahok jelas melakukan penistaan terhadap Al-Qur’an, dalam hal ini Surat Al-Maidah ayat 51, dan para ulama yang mendakwahkan ayat tersebut.

Berdasarkan pantauan Warta Pilihan, Harlah ke-91 malam ini dihadiri oleh pejabat dan tokoh masyarakat. Beberapa di antara mereka adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansah, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Ketua DPR RI Setya Novanto.

Reporter: Ismail Alam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *