Pengiriman Kembali TKW ke Arab Saudi

by
Foto: Istimewa

Baru-baru ini, para tokoh masyarakat, Ormas, LSM, orpol dan warga masyarakat di Arab Saudi sikapi pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan RI dan pemberitaan sejumlah media tanah air yang dianggap dan sepihak.

Wartapilihan.com, Jakarta — Warga Negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi memberikan pernyataannya mengenai rencana pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Arab Saudi.

Hal ini berkaitan dengan pemberitaan di media tanah air maupun media lokal Arab Saudi tentang pertemuan Menteri Tenaga Kerja RI Bapak Hanif Dhakiri dengan Menteri Ketenagakerjaan serta Pembangunan Sosial Arab Saudi Dr. Ali Bin Nasser Al-Ghufais, yang berencana akan mengirimkan kembali TKW Domestik ke Arab Saudi, pada 16 Oktober kemarin, di Jeddah, Arab Saudi.

“Sebagai bagian dari elemen masyarakat WNI di Jeddah, mereka menyatakan ketidaksetujuannya karena keputusan Menteri Tenaga Kerja RI / Kepmenaker RI No. 260 Tahun 2015 tentang pelarangan penempatan TKI domestik untuk pengguna perorangan ke negara-negara Timur Tengah,” papar salah satu anggota, dalam pernyataan tertulisnya, yang tersebar secara luas baru-baru ini.

Untuk diketahui, pernyataan bersama ini ditandatangani oleh 12 ormas/orpol dan LSM di Arab Saudi untuk m penolakan pencabutan moratorium dan pengiriman TKW Domestik ke Arab
Saudi.

Yon Machmudi sebagai pakar Timur Tengah pun menanggapi hal ini. Yon mengatakan, pada dasarnya belum waktunya untuk membuka lagi pengiriman TKI yang belum memiliki kemampuan yang mumpuni. Pasalnya, hal tersebut menurut Yon akan banyak menimbulkan masalah.

“Kecuali kalau sudah ada aturan yang jelas tentang ketenagakerjaan di Arab Saudi yang secara tegas berpihak dan memberikan perlindungan pada TKI,” kata Yon, kepada Warta Pilihan, Minggu, (22/10/2017).

Pembukaan pengiriman kembali ke Arab Saudi, tutur Yon, justru akan lebih banyak menguntungkan perusahaan-perusahaan pengerah TKI. Menurutnya, perusahaan ini pun harus dibenahi juga.

“Selama belum ada perubahan maka pembukaan kembali pengiriman TKI ke Saudi tidak ada manfaatnya dan justru akan menambah masalah di Saudi. Saat ini saja ada ribuan TKI yang bermasalah di Saudi,” imbuh Yon.

Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia ini menjelaskan, perusahaan pengerah TKI memang memiliki pengaruh untuk mendorong pengiriman TKI ke Arab Saudi, namun sayangnya kurang peduli pada aspek perlindungan dan citra Indonesia di Timur Tengah.

“Mereka banyak dikirim tetapi tidak dilengkapi dengan pelatihan memadai baik menyangkut budaya maupun keahlian,” tandas Yon.

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *