Dengan raihan sertifikat halal, apa yang akan dilakukan Paytren selanjutnya?
Wartapilihan.com, Jakarta –Paytren. Perusahaan berbasis financial technology (fintech) ini cukup dikenal masyarakat. Apalagi dengan sosok Ustad Yusuf Mansur sebagai pendiri, cukup sering membawakan pesan untuk gunakan Paytren di media sosialnya.
Didirikan sejak tahun 2013 Paytren yang bernaung di bawah PT. Veritra Sentosa Internasional sering dihadapkan pada pertanyaan, apakah bisnis yang dijalankan sudah halal menurut kaidah agama Islam? Pertanyaan yang cukup lama menggelayuti masyarakat, memperoleh titik terang saat Dewan Syariah Nasional – MUI mengeluarkan sertifikat tentang kehalalan produk – produknya. Sertifikat berdasarkan SK No. 010.57.01/DSN-MUI/VIII/ 2017 dikeluarkan pada tanggal 2 Agustus 2017 yang lalu.
Direktur Pelaksana Paytren Hadi Prabowo bersyukur atas pengakuan halal dari MUI tersebut. “Alhamdulillah penantian panjang yang dijalani dalam kurun empat tahun berbuah positif. Dengan adanya sertifikat ini akan memacu kami untuk terus berinovasi namun tetap dalam koridor syariah sesuai yang diamanatkan para ulama,” ujar Hadi.
Adapun Ustad Yusuf Mansur turut menyampaikan kebahagiaannya dengan ungkapan hari tersebut sebagai Hari Raya buat Paytren. “Dan yang luar biasanya, semua proses sejak awal jadi ilmu. Saya pun terus belajar tentang kesabaran. Tidak usah meladeni yang berseberangan/ berbeda,” ungkap Ustad YM di akun Instagram-nya.
Kedepannya, Yusuf berpesan agar tetap sabar dan tidak menyerang siapapun yang berbeda pandangan. “Dengan pengakuan ini kita harus semangat yang berlipat. Karena didalamnya ada ketenangan dan kenyamanan,” tambahnya.
Senada dengan Ustad YM, Hadi juga menyampaikan upaya yang akan terus dilakukan Paytren yang tetap dalam koridor syariah. “Inovasi tentu akan kami lakukan secara konsisten. Namun langkah selanjutnya yang amat penting bagi kami adalah membumikan pemahaman ke seluruh lapisan yang ada. Yakni, mengejar keberkahan dalam berbisnis dan bukan mencari keuntungan semata,” pungkasnya.
Muhammad Rifki JP
