Wartapilihan.com, Belanda – Partai anti-Islam yang dipimpin Geert Wilders kalah dalam pemilihan di Belanda yang dilakukan Rabu (15/3) kemarin. Namun demikian, Wilders memperingatkan kepada Rutte, PM Belanda sekaligus pemimpin partai VVD, bahwa ia dan partainya belum berakhir.
Dari hasil hitung cepat, VVD memperoleh 31 kursi dari 150 kursi di parlemen, sebagaimana dilansir BBC. Angka tersebut sebenarnya turun dari 41 kursi yang berhasil didapat pada tahun 2012.
“Tampaknya, VVD akan menjadi partai terbesar di Belanda untuk tiga kali berturut-turut,” kata Rutte berseri-seri kepada pendukungnya di sebuah pesta pasca-pemilu di Den Haag, seperti dikutip Reuters. “Malam ini kita akan merayakan sedikit.”
Sementara itu, tiga partai teratas lainnya memperoleh 19 kursi di parlemen, yaitu Partai PVV pimpinan Wilders, Partai Kristen Demokrat (CDA), dan Partai Demokrat 66 (D66).
Jumlah pemilih mencapai 81 persen, tertinggi sejak 30 tahun terakhir. Para pengamat mengatakan bahwa jumlah pemilih yang tinggi mungkin karena melihat masih adanya manfaat untuk pro-Uni Eropa dan partai-partai liberal.
Pada kampanyenya, Geert Wilders selalu mendengungkan bahwa Belanda akan melakukan kebijakan anti-Islam dan anti-imigran. Selain itu, ia juga berencana, jika menang, agar Belanda keluar dari Uni Eropa.
“Hari ini adalah pesta demokrasi,” kata Rutte, ia menambahkan bahwa Belanda telah mengatakan tidak untuk “populisme yang salah”.
Geert Wilders, pemimpin Partai untuk Kebebasan yang anti-Islam, mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada kemenangannya dalam pemilihan parlemen.
“Saya lebih suka menjadi partai terbesar,” kata Wilders kepada wartawan di luar kantornya di parlemen. “(Tapi) kami memperoleh kursi. Itu hasil yang bisa dibanggakan.”
Bahkan, di luar pemerintahan, pengaruh partainya pada politik Belanda telah besar, tambahnya.
Wilders mengatakan ia tidak mengerti komentar Rutte yang menyebut pemilih Belanda telah mengatakan tidak untuk “populisme yang salah”.
“Saya tidak tahu apa yang dia maksud. Dia menyiratkan ada baik dan buruk populis. Saya tidak melihat diri saya sebagai populis tapi dia menyarankan saya seorang populis yang buruk dan (seperti) beberapa jenis Nazi.”
Kemenangan VVD disambut baik oleh beberapa tokoh Eropa, di antarnya Presiden Parlemen Eropa, Kepala Staf Kanselir Jerman, dan Menteri Luar Negeri Perancis.
Kepala Kanselir Jerman Angela Merkel staf, Peter Altmaier, tak bisa menahan kegembiraannya, ia berkata di akun twitternya, “Belanda, oh Belanda Anda juara ….. Selamat atas hasil besar ini!”
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault juga mengucapkan selamat pada akun twitternya, “Selamat kepada Belanda untuk membendung kebangkitan (partai) sayap kanan-jauh.”
Martin Schulz, Presiden Parlemen Eropa sampai awal tahun ini, mengatakan bahwa ia “lega” partai Wilders telah kalah.
“Kita harus terus berjuang untuk Eropa terbuka dan bebas!” kata Schulz pada akun twitternya.
Namun demikian, Wilders memperingatkan kepada Rutte bahwa Rutte “belum melihat akhir dari dirinya”.
Sebelumnya Wilders mengatakan bahwa “revolusi patriotik” akan terus berlangsung dan “jin tidak akan kembali ke dalam botol”. I Sumber: BBC dan Reuters
Reporter: Moedja Adzim