Rata-rata mengeluhkan lapangan pekerjaan, pengangguran dan melonjaknya harga di pasar.
Wartapilihan.com, Palembang — Bakal Calon Wakil Presiden yang diusung koalisi partai Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN Sandiaga Uno mengakhiri kunjungannya di kota Palembang dengan menyapa warga setempat di kawasan Taman Kambang Iwak pada Selasa (18/9). Dalam kesempatan tersebut, mantan Wakil DKI Jakarta tersebut menyerap beberapa aspirasi warga yang mengeluhkan kondisi stabilitas perekonomian.
“Saya mendengarkan aspirasi dari Ibu Ina Sumarno. Emak-emak yang merupakan pensiuan PNS. Walaupun beliau berpenghasolan tetap namun ia mengeluhkan ketika mau belanja, membawa uang 100 ribu, uang kertas pecahan terbesar, sulit mendapatkan macam-macam,” ucap Sandi.
Mantan Ketua HIPMI tersebut juga menerima keluhan warga terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjangkau. Salah satu keluhan tersebut didapatkan dari ibu Sumarni yang merupakan mantan Kepala Sekolah.
“Kami hanya bisa membeli premium. Minta tolong pak perhatikan,” ucap Sumarni
Mendengarkan keluhan tersebut, Sandi menyatakan akan terus menampungnya dalam upaya menyusun rencana program kerja kebijakan yang terbaik dan berkeadilan ke depan.
“Saya mendapatkan aspirasi dari ibu Sumarni. Setelah mengabdi sekian tahun, jangankan membeli mobil, beliau untuk membeli BBM aja susah. Katanya, premium tidak ada lagi di Palembang. Bagi mereka, ini tidak adil karena di Jawa masih ada padahal hampir rata-rata masyarakat kita (di pulau Jawa) punya mobil,” jelas Sandi lebih lanjut
Pengusaha Sukses ini juga menyerap keluhan masyarakat terkait lapangan pekerjaan dan pengangguran. Sandipun mendengarkan dan mencatat dengan baik setiap aspirasi dan masukan dari masyarakat mengenai persoalan ekonomi yang dirasakan mereka semakin sulit.
“Saya juga mendengar terkait Tenaga Kerja Asing yang ada di sini. Saya mendengarkan salah seorang warga sampai berkata ‘Masa orang asing jadi Bos, orang lokal jadi kuli’. Ini artinya ada masalah soal lapangan kerja yang tersedia untuk masyarakat kita,” tandasnya.
Ahmad Zuhdi