Wartapilihan.com, Kuala Lumpur – Nafsu besar, tenaga besar. Demikian tamsil Malaysia dalam mengembangkan industri halal. Untuk mewujudkan ambisinya membentuk Badan Akreditasi Halal Internasional, Malaysia telah mengembangkan sistem registrasi online dan manajemen yang terintegrasi dalam lebih industri halal.
Disebut sebagai Malaysia International Halal Otoritas dan Badan System (MyIHAB), sistem ini merupakan sentral database di bawah Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim).
“Ini menunjukkan pemerintah sangat perhatian pada peran yang dimainkan oleh Lembaga Sertifikasi Halal dalam memberdayakan Sertifikasi Halal Malaysia,” kata Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi dalam sambutannya pada Eighth Halal Lembaga Sertifikasi Convention di Kuala Lumpur, Selasa (4/4).
Zahid mengatakan dalam melakukannya, langkah-langkah penting telah diambil untuk menjaga integritas, imparsialitas, kerahasiaan dan kesadaran yang tinggi dari sertifikasi halal.”Tanggung jawab kami untuk harus selalu menjamin kredibilitas kami sebagai sertifikasi Halal dan meyakinkan pelanggan dan mitra, Muslim dan non-Muslim. Ini selalu menjadi harapan dan visi Sertifikasi Halal yang memiliki masa depan cerah,” tambahnya.
Pada 2015, nilai ekspor produk halal Malaysia meningkat 4,5 persen menjadi RM39.4 miliar dibandingkan tahun 2014. Tujuan utama ekspor produk halal antara lain Cina (RM4.77 miliar), Singapura (3.91 miliar), Amerika Serikat (RM2.86 miliar), Indonesia (RM2.45 miliar) dan Jepang (RM2.21 miliar).
Produk-produk halal itu utamanya berupa makanan dan minuman (RM4.61 miliar), ramuan halal (RM1.25 miliar), kosmetik dan perawatan pribadi (RM912.04 juta), bahan berbasis minyak sawit (RM788. 44 juta), bahan kimia industri (RM178.69 juta) dan farmasi (RM51.35 juta).
Menurut Zahid, omset produk halal tahun 2016 sekitar RM37.02 milyar yang dipasarkan di antara lain di Asia Tenggara, Timur Tengah dan China.‘’Tahun ini Malaysia menargetkan ekspor halal senilai RM40 miliar,’’ sesumbarnya.Zahid menegaskan, Malaysia berkomitmen untuk menjadi pemain signifikan di pasar halal global dan akhirnya menjadi halal hub dunia.
Pemerintah Malaysia memimpin berbagai inisiatif halal melalui Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) dan Perbadanan Pembangunan Perdagangan Luar Malaysia (Matrade) dan Perbadanan Pembangunan Industri Halal (HDC) di bawah Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri (Miti).
Untuk menjadi pemimpin dunia di bidang trading halal, Malaysia menggelar pameran perdagangan halal terbesar dunia (Mihas=The Malaysia International Halal Showcase) sejak 2004.
Tahun lalu, Mihas menghasilkan penjualan RM.1.14 miliar, peningkatan empat persen dibandingkan 2015.
Mihas 2017 disertai dengan Malaysia International Islamic Lifestyle Exhibition (Mile) untuk membidik pasar muslim yang lebih luas. I
Reporter : Nurbowo