Makanan itu (juga) Punya cerita

by

Bukan hanya masalah rasa tetapi lebih dari itu. Kalau resto modern kadang order dengan nulis pesanan. Kalau di tempat ini anda cukup masuk sambil bilang apa yang di pesan lalu otomatis langsung ada “atraksi” menarik.

“Soto setunggal, teh saring setunggal” suara itu lumayan keras dari pelayan di depan hingga terdengar oleh karyawan yang sudah siap mengantarkan pesanan anda dalam waktu yang relatif cepat. Kalau pesanan keliru, cukup bilang lalu karyawan tersebut dengan sigap menggantinya dengan tersenyum.

Di meja makan yang panjang sudah tersedia “gimik” lauk tambahan yang cukup banyak. Tempe mendoan yang aduhai, berbagai model sosis hingga kalau mau cari yang “high Colesterol” macam sate paru dan jeroan juga tersedia.

Mahal nggak? Relatif, tapi kalau untuk UMR Jakarta saja termasuk murah bet,  apalagi yang UMC (upah maximal Ceo) Jakarta… Makan pagi hingga malam saja bisa kebeli.

Kuliner di solo itu rumusnya nggak ada dalam literatur terkadang. “Murah, banyak dan enak” bagi yang tahu tempat ya… Bagi yang asal ngikuti google saja, ya… mungkin bisa mahal.

Ini bukan sekedar tentang makan atau warung makan  tetapi tentang experince he.. he…. Apapun bisa menjadi menarik apabila ditambah suatu “atraksi” yang menarik.

Agus Susilo JP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *