Kemenperin Kenalkan Sarung Nusantara

by

Sarung sebagai new lifestyle adalah sebuah konsep yang menjadikan sarung sebagai sebuah produk fesyen yang tidak hanya digunakan saat beribadah, namun juga digunakan untuk kegiatan sehari-hari baik formal maupun informal, laki-laki maupun perempuan dengan berbagai style bebatan.

Wartapilihan.com, Jakarta –– Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian turut memeriahkan acara Sarungfest 2019 dengan memamerkan kain sarung dari berbagai daerah.

Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih mengatakan, mayoritas batik yang dikirim ke beberapa daerah berasal dari Jawa. Sedangkan di luar daerah, masing-masing daerah memiliki tenun. Karenanya, Kementerian Perindustrian berupaya untuk mengenalkan tenun khas daerah masing-masing ke seluruh daerah bahkan mancanegara.

“Kita sudah punya batik dan kita sudah punya tenun yang bisa diangkat sebagai budaya. Kami promosikan batik agar bisa produksi di luar Jawa, tidak hanya di Jawa. Kami memberikan pembinaan membuat tenun. Dan setelah diberikan pembinaan, masing-masing daerah di luar Jawa memiliki sarung tenun,” ujar Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih di GBK, Ahad (3/3).

Gati menyebutkan, saat ini sarung tenun dapat berkontribusi besar untuk perekonomian nasional. Di cita-cita tahun 2030, Indonesia menjadi negara 10 besar di dunia dan pada 2035 menjadi negara lima besar. Hal itu terlihat dari tingginya neraca perdagangan di sektor tekstil.

“Negara luar akan terus investasi dan melirik potensi ekonomi jika keamanan terjamin dan situasi politik kita stabil. Itu pasti akan meningkat (angka pertumbuhan ekonominya),” terangnya.

Booth Kementerian Perindustrian juga menampilkan video animasi pembuatan sarung tradisional dan tutorial penggunaan sarung sebagai New Lifestyle. Selain itu, Kemenperin juga hadirkan perajin sarung dari Sragen dan Sumatera Barat untuk mendemokan proses pembuatan sarung.

“Pada acara SarungFest ini kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang proses pembuatan sarung dari mulai benang sampai dengan produk jadi dan cara penggunaannya dalam berbagai style,” kata dia.

Menurut Gati, sarung merupakan salah satu busana khas Indonesia yang digunakan oleh masyarakat dalam berbagai aktivitas.

“Sarung telah digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman penjajahan dan menjadi identitas bangsa, penggunaannya untuk busana harian, ibadah, upacara keagamaan dan pesta,” ujarnya

Gati menjelaskan, Kementerian Perindustrian mengangkat sarung sebagai new lifestyle. Hal ini dilakukan agar pemanfaatan sarung dapat lebih luas dan fashionable.

“Kami berharap penggunaan sarung oleh masyarakat semakin meningkat karena hal ini tentunya akan mendorong pertumbuhan industri tekstil dan industri sarung khususnya, oleh karena itu kami mengusung tema sarung is my new lifestyle,” tuturnya

Sarung sebagai new lifestyle adalah sebuah konsep yang menjadikan sarung sebagai sebuah produk fesyen yang tidak hanya digunakan saat beribadah, namun juga digunakan untuk kegiatan sehari-hari baik formal maupun informal, laki-laki maupun perempuan dengan berbagai style bebatan. Untuk mewujudkan hal ini Kementerian Perindustrian menggandeng para desainer dan membuat tutorial cara penggunaan berbagai style sarung yang sudah bisa dilihat di Youtube dan media sosial @ditjenikma.

Gati menyambut baik adanya acara Festival Sarung Indonesia atau Sarungfest yang digelar pada hari Minggu, 3 Maret 2019 di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.

“Kami sangat mengapresiasi acara Sarungfest yang menjadi event untuk mempromosikan sarung Indonesia dari berbagai daerah. Pada acara ini kami pun menampilkan sarung dari Donggala, Lampung, Sragen, Sumbawa, Sragen, Bali, Ende, dan Silungkang,” Ungkap Gati.

Indonesia memiliki potensi industri sarung yang sangat besar. Industri sarung dibuat oleh industri skala kecil, menengah dan juga besar. Berdasarkan data Kemenperin, jumlah industri kecil dan menengah produsen sarung mencapai 16.152 unit usaha yang berlokasi di dalam maupun di luar sentra IKM. Jumlah sentra IKM yang memproduksi sarung sebanyak 389 yang tersebar di 17 Provinsi, seperti Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan. Sementara industri sarung skala besar sebanyak 45 unit usaha.

Acara SarungFest didukung oleh berbagai Kementerian/Lembaga, Dewan Kerajinan Nasional, produsen sarung, serta komunitas masyarakat. Acara yang bertemakan “Identitas Budaya Pemersatu Bangsa” ini dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo. Berbagai acara seperti fashion show, klinik sarung, pasar rakyat, aneka kuliner sehat, serta pameran sarung digelar untuk meriahkan kegiatan ini.

Adi Prawiranegara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *