Jepang Didik Anak Bebersih Sekolah

by

Mendidik anak tidak hanya bagaimana bisa membaca atau menulis, melainkan menumbuhkan kemandiriannya dengan mengajak anak membersihkan sekolah bersama.

Wartapilihan.com, Jakarta —Hampir setiap sekolah di Jepang tidak menyewa tukang kebersihan. Pasalnya, anak-anak murid SD di sekolah Jepang justru yang melakukannya setiap hari selama 20 menit lamanya. Mereka diajarkan bagaimana caranya agar menghargai lingkungan tempatnya berada, seperti bersihkan kelas dan kamar mandi. Dengan demikian, setiap anak memiliki tanggungjawabnya masing-masing. Ada yang bertugas membuang sampah, mengelap meja makan, membersihkan, mengepel lantai, bahkan menyiapkan makan siang.

Ketika makan siang tiba, mereka bisa memasak dan melayani diri-sendiri. Setelah makan, mereka diajarkan untuk membuang bungkusnya ke tempat sampah dan menjaga kebersihan meja. Kegiatan yang dilakukan setiap hari ini disebut sebagai O-Soji.

“Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayadirian, juga untuk memberikan mereka bekal bagi kehidupan ketika dewasa nanti. Anak-anak bisa mempelajarinya sedikit demi sedikit, mulai dari sekarang,” ucap seorang Guru, Kyoko Takashima, dari sekolah SD Azabu, di Tokyo, Jepang.

Tidak hanya murid-muridnya yang membersihkan, guru juga membantu mereka pada pekerjaan-pekerjaan yang dinilai berat. Budaya bersih sudah diterapkan sejak dini, sehingga tidak heran sekolah-sekolah di Jepang termasuk sangat bersih.

Dalam buku The Secrets to Having a Much Better Behaved Child yang ditulis Charlie Taylor, dijelaskan bahwa anak dapat dilatih untuk melakukan tugas-tugas rumah yang ringan sejak usia 3 tahun. Mereka sudah bisa diajak membereskan mainannya setelah digunakan. Untuk tahap awal, anak dapat membereskan wilayah yang aman atau sering dikunjungi, seperti kamar atau ruang bermainnya. Hindari dapur, gudang, kamar mandi dan garasi.

Jika diperhatikan, ibu rumah tangga di Jepang tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga seperti di Indonesia, padahal mereka juga bekerja kantoran dan bisa dibilang memiliki kemampuan finansial yang baik. Apa pasal? Mereka berupaya menyederhanakan pekerjaan rumah tangga. Misalnya, pakaian yang sudah dijemur langsung dilipat atau digantung di hanger; baju-baju di sana tidak kusut karena mempunyai gantungan khusus.

Selain itu, rumah di Jepang cenderung sederhana dengan ukuran yang tidak begitu besar, sehingga perabot yang dibutuhkan tidak begitu banyak. Dengan demikian, beres-beres rumah menjadi lebih praktis dan hemat waktu. Berbeda dengan di Indonesia, yang rumahnya cenderung ingin luas dan memiliki perabot banyak.

Dari Jepang, kita bisa belajar bagaimana mendidik anak dan bagaimana menjadi ibu rumah tangga yang praktis dan sederhana. Rasulullah bersabda yang diriwayatkan Imam at-Thobrany. “Kebersihan sebagian dari iman.” Maka sudah seyogyanya kita juga mendidik anak agar mereka cinta kebersihan, terutama di lingkungan ia berada.

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *