Saking gemasnya, orang tua kadang-kadang menunjukkan kasih sayang berlebih dengan mencium bibir sang anak. Tetapi, bagaimana pandangan Islam dan pandangan psikologi anak, juga bagaimana secara medis?
Wartapilihan.com, Jakarta – Dalam pandangan Islam, mencium pipi kepada anak sudah cukup sebagai bentuk kasih sayang. Pasalnya, mencium bibir anak bukan Sunnah Rasulullah. Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam mengatakan ketika Abu Bakar menjenguk putrinya, Aisyah Radhiyallahu Anha (istri Nabi), “Aku masuk bersama Abu Bakar menemui keluarganya, ternyata Aisyah putrinya sedang berbaring karena diserang sakit panas yang tinggi. maka aku melihat ayahnya Abu Bakar, mencium pipi seraya bertanya: “Bagaimana kedaanmu, wahai putriku?” Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari.
Dalam pandangan psikologi anak, rupanya Dr Charlotte Reznik, Psikolog di University of California UCLA mengatakan, ciuman orang tua di bibir anak dapat sebabkan anak bingung. Ia mengatakan, “Jika Anda mencium bibir anak di bibir ketika mereka masih sangat kecil, kapan waktu yang tepat untuk menghentikan kebiasaan itu? Sangat membingungkan,” ungkap Reznick.
Reznick menambahkan, saat seorang anak mencapai 4 atau 5 atau 6 tahun dan pada usia sekitar itu kesadaran seksualnya mulai muncul (dan beberapa anak-anak kesadaran seksualnya muncul lebih awal, terkadang muncul pada usia 2 atau 3). Dan ciuman di bibir, menurut Reznick, akan mendorong kesadaran seksual (syahwat) mereka, karena bibir merupakan area sensitif.
Sedangkan seorang pakar etika sosial, Liz Brewer, ia katakan, ia percaya bahwa praktik orang tua yang mencium bibir anak laki-laki atau perempuan dianggap sebagai tindakan yang tidak biasa. “Biasanya kita tidak mencium bibir keluarga kita, kecuali dia adalah suami Anda,” katanya. Ia melanjutkan, “Saya akan merasa tidak nyaman melakukannya dan saya rasa kebanyakan orang juga seperti itu. Saya tidak akan mengatakan bahwa tindakan itu merupakan contoh yang baik,” tuturnya.
Bagaimana hal ini jika ditilik dari sisi medis? Rupanya, banyak sekali kuman dalam mulut dan bibir, sehingga bayi bisa berpenyakit apabila sering dicium. Pasalnya, mulut bisa mentransfer kuman lewat ciuman bibir, karena kuman tersebut bisa masuk ke dalam tubuh. Penyakit yang bisa ditularkan melalui mulut antara lain rawan demam, tertular flu, terkena meningitis, terserang virus cytomegalo, atau virus herpes. ||
Eveline Ramadhini