Jamur di Lipatan Kulit

by
foto:istimewa

Kulit yang mengalami gatal-gatal di daerah lipatan tubuh seperti ketiak, bokong selangkangan dan payudara kemungkinan besar terinfeksi jamur kulit. Bagaimana cara mengatasinya?

Wartapilihan.com, Jakarta –-Ciri-ciri kulit yang sudah terkena jamur adalah muncul bercak kemerahan pada lipatan kulit hingga warna kehitaman dalam jangka panjang. Hal tersebut karenanya perlu diwaspadai.

Hal ini disampaikan oleh spesialis Kulit Kelamin dr Atika Kususma Dewi, SpKK. Ia menjelaskan, meski terkesan sederhana, nyatanya jamur kulit cukup membuat resah.

“Tak hanya rasa gatalnya, namun jamur pada lipatan kulit cukup mengganggu penampilan,” kata Atika, dalam acara’Ayo Hidup Sehat’, Selasa, (10/4/2018), di Jakarta.

Biasanya saat mendapati jamur kulit, solusi yang ditawarkan pastilah menggunakan bedak tabur. Namun menurut Atika, justru kulit akan semakin parah apabila diberikan bedak tabur yang komposisinya tidak sesuai.

“Itu ibaratnya seperti memberi makan si jamur, dan membuatnya makin parah dan melebar,” tutur Atika.

Maka dari itu, ia menyarankan agar menaburkan bedak khusus alergi atau anti-radang. “Gatal di lipatan kulit penyebabnya jamur, jadi gunakan bedak untuk anti jamur, jangan bedak untuk anti alergi atau anti radang. Bedak anti alergi itu mengandung asam salycil, itu kurang tepat,” ujarnya.

Ia menyebut, gatal kibat jamur dan alergi berbeda, karena itu penting sekali dokter dalam mendiagnosis suatu penyebab gatal dan penting bagi pasien untuk mengenali jenis gatal yang dialami.

Ciri-ciri lain selain kulit kemerahan, Atika mengungkapkan, warna kulit sangat mencolok dibandingkan kulit yang normal. Lebih lanjut Atika memaparkan, pada tubuh yang obesitas, biasanya lebih beresiko mengalami gatal di kulit akibat jamur. Hal ini terjadi karena lemak dan gula yang ada di dalam tubuh membuat jamur betah di kulit.

Tak hanya bagi obesitas, jamur biasanya lebih beresiko pada laki-laki dibandingkan perempuan. “Dari segi gaya hidup, biasanya laki-laki lebih sering menggunakan celana jeans-nya berkali-kali, berminggu-minggu tidak dicuci, sehingga bisa ada jamur yang tumbuh di situ,”

Maka, ia menekankan agar memelihara kebersihan, dan menjaga berat badan agar stabil dan ideal.

“Jamur senang di area lembap. Bagi orang gemuk, lipatan kulit semakin menempel dan mudah basah, lalu orang yang jarang mandi juga rentan terkena. Kalau penyakit itu biasanya karena diabetes kadar gula, leukosit itu menurun jadi mudah banget terkena jamur,”

Selain menjaga kebersihan, jamur juga dapat diobati dengan mengoleskan salep anti jamur. Jika jamur sudah melekat lama, ia menganjurkan untuk mengonsumsi obat anti jamur selama minimal satu bulan sesuai saran dokter.

“Kalau cari bedak atau salep anti jamur, bisa cari yang ada kandungan anti jamur seperti mikonazol atau ketokonazol. Karena jika salah memberi salep, justru akan memberi makan jamur juga,” pungkas dia.

 

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *