Wartapilihan.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, hadir dalam kampanye akbar pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Ahad (5/2) siang. Dengan mengenakan kaca mata hitam, Prabowo menyapa puluhan ribu massa
“Terima kasih sudah bersemangat, terutama untuk ibu-ibu. Ini yang paling semangat kok ibu-ibu? Karena ibu-ibu paling setia!” kata dia.
Dia melanjutkan, kampanye tersebut dilangsungkan di tempat yang monumental. “Di bawah Patung Pembebasan Irian Barat, simbol dari perjuangan bangsa kita. Indonesia bangsa yang besar dan kaya!” tegasnya.
Prabowo juga menjelaskan hubungan partainya, Gerindra, dan PKS di dalam pilkada DKI Jakarta. “PKS dan Gerindra sekutu,” kata Prabowo.
Ia lalu menyampaikan bahwa PKS adalah partai religius yang nasionalis. “Apa yang dimaksud dengan partai religius yang nasionalis? PKS banyak baca dan banyak shalatnya,” kata dia, disambut tawa dari massa. “PKS ini pandai menempatkan kadernya di partai-partai lain. Fadli (Fadli Zon, politisi Gerindra-red) pernah ikut kaderisasi PKS,” tambahnya. “Sedangkan Gerindra adalah partai nasionalis yang religius, banyak baca, ada shalatnya,” ucapnya dengan nada bercanda.
Partai yang salah, menurut Prabowo, adalah partai selain dua jenis itu. “Gak baca, gak shalat, gak ngerti apa-apa, bisanya caci maki,” tegasnya. “Jangan beli kucing dalam karung. Dari segi akhlak, ketakwaan, keimanan, tutur kata, kegantengan, kita jamin (nomor urut 3),” kata jenderal yang berperan dalam reformasi ini.
Meski hari libur, lanjut Prabowo, kedatangan massa adalah karena menginginkan perubahan.
“Saya memahami bahwa kalian datang ke sini karena menginginkan perubahan, karena sudah capek dibohong-bohongi terus. Kalian tahu siapa pemimpin yang benar dan yang akal-akalan, sombong, angkuh, hanya mengandalkan uang, padahal uangnya tidak tahu dari mana!” kata dia. Massa, menurutnya, dibohongi oleh pemimpin yang sering berbohong, berkata kasar, menistakan agama, dan mencaci ulama.
“Saya heran ada orang pintar berpangkat tinggi tetapi nyolong terus. Anies Baswedan bukan kader Gerindra, tetapi saya ingin dia menjadi gubernur rakyat Jakarta,” seru jenderal ini.
Kampanye Akbar Anies-Sandi tersebut adalah kampanye pamungkas menjelang pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama, 15 Februari yang akan datang.
Reporter: Ismail Alam