Wartapolitik.com – Ia seorang kekasih Allah terkemuka pada abad ke-3 hijriah. Ia berasal dari Balkh (Afghanistan). Ia mengarungi ilmu dan kesalehan di bawah bimbingan banyak sufi terkemuka pada zamannya. Kata-kata mutiaranya yang tak ternilai dihimpun dalam banyak kitab.
Dialah Hatim. Mengenai dirinya Imam Juneid al Baghdadi berkata : Hatim al Ashamm adalah Abu Bakar Shiddiqnya zaman kita. Ia wafat tahun 237 H.
Hatim sebenarnya tak pernah tuli sebagaimana ditunjukkan oleh namanya si Tuli (al Ashamm). Nama ini bukan pula nama nisbat dari ayah ataupun keluarganya. Ia menjadi terkenal dengan nama ini, tak lain karena satu peristiwa indah yang mengharukan.
Kala itu, Hatim sedang mengajar di majelisnya. Seorang perempuan datang menemuinya untuk bertanya. Di tengah percakapannya dengan Hatim, tiba-tiba bunyi keras kentut keluar darinya. Merahlah muka perempuan itu karena malu yang tak tertanggungkan…
Hatim serta merta memegang-megang telinganya, sambil berkata : “Keraskan suaramu, aku tak dapat mendengar ucapanmu! Tolong keraskan ucapanmu.”
Ia berlagak tuli demi melenyapkan kegundahan tamunya itu. Dan perempuan itu pun kembali tenang,,,
Sejak itulah Hatim dikenal dengan nama al Ashamm, si Tuli. | N
Sumber : Muhammad Khalid Tsabit, Qisasul Auliya` (Kisah Para Kekasih Allah), Qaf Media Kreativa, 2016.