Gula, Alternatif Penggelontor Kolesterol

by

Benarkah ada gula yang dapat mencegah penimbunan plak pada pembuluh darah?

Wartapilihan.com, Jakarta – Selama ini banyak orang menganggap bahwa gula perlu dihindari. Sebab, gula bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti diabetes. Dari diabetes timbul berbagai penyakit lain, seperti jantung koroner, stroke, hipertensi dan sebagainya. Tidak mengherankan banyak produk gula rendah kalori yang beredar di pasar. Atau mengurangi asupan gula.

Padahal tak semua berbahaya bagi kesehatan. Ada jenis gula yang justru berperan mencegah penimbunan plak pada pembuluh darah. Yaitu trehalose, sejenis gula alami disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Gula yang fungsinya mirip sukrosa ini dapat meningkatkan kemampuan sel kekebalan tubuh dalam merawat pembuluh darah dari risiko plak.

Badan Pengawas Obat dan Makanan di sejumlah negara, termasuk Indonesia, sudah merestuinya sebagai bahan tambahan makanan. Bahan itu juga sudah digunakan di seluruh dunia. Penggunaannya beragam. Selain untuk makanan, trehalose terkadang digunakan juga bahan kosmetik.

Adalah Profesor Babak Razani, PhD., peneliti Washington University School of Medicine, St. Louis, Amerika Serikat yang membuktikan manfaat dari trehalose. Seperti dikutip situs medicalnewstoday.com (9//2017), ia dan koleganya menjajalnya pada tikus yang telah dimodifikasi secara genetik agar rentan terhadap aterosklerosis.

Beberapa tikus tadi dibagi dua kelompok, yang diberi trehalose dan yang mendapat suntikan gula jenis lain. Setelah menerima suntikan, plak aorta pada tikus yang telah diobati dengan trehalose diukur. Hasilnya, luas plak di pembuluh aorta pada tikus yang diberi trehalose adalah 0,25 milimeter persegi (mm2). Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan ukuran plak pada tikus yang mendpat gula jenis lain, yaitu 0,35 mm2. Artinya, terjad penurunan luas plak sekitar 30%. Hasil studinya dipublikasi dalam Jurnal Nature Communications.

Selain menguji efek trehalose pada plak aorta, Razani dan rekan-rekannya juga menjelaskan mekanisme yang bertanggung jawab atas efek trehalose. Mereka menemukan bahwa trehalose mengaktifkan molekul gen TFEB. Molekul tadi menyerang inti sel makrofag, dan mengikat DNA-nya (dioxyiribo nucleic acid).

Makrofag adalah sejenis sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi. Sel-sel tersebut memfokuskan pada fungsi “memakan” partikel yang tidak diinginkan — seperti lemak berlebih, protein yang tidak diinginkan dan organ sel yang rusak — dan mengeluarkannya sebagai limbah seluler.

Lalu, trehalose memicu reaksi berantai yang pada akhirnya memberi kekebalan pada makrofag dengan “kekuatan super”. “Trehalose tidak hanya meningkatkan mesin, tapi juga memicu sel untuk membuat mesin baru,” ujar Razani.

Razani lebih lanjut mengatakan bahwa trehalose merupakan senyawa alami sederhana yang sangat aman, dan bisa sebagai terapi untuk penyakit kardiovaskular.

Makrofag sebenarnya mempunyai peran yang baik. Tetapi karena terbebani pada tugas, sehingga makrofag justru dapat menimbulkan masalah. Ini yang menyebabkan makrofag tak bisa maksimal mempertahankan pembuluh darah dari timbunan limbah seluler. Maka, dengan bantuan trehalose, timbunan plak bisa diatasi atau dicegah dengan peningkatan kemampuan makrofag.

Tapi Razani belum begitu puas. Ia masih mengujinya untuk melihat apakah trehalose bisa dimanfaatkan untuk pengobatan penimbunan plak di pembuluh darah yang dikenal dengan nama aterosklerosis, serta diproduksi dalam bentuk pil, terutama pil penggelontor kolesterol.

Ateroklerosis terjadi ketika plak terbentuk di dalam pembuluh darah arteri. Plak terdiri dari endapan lemak, kolesterol, dan “limbah” lainnya dari sel manusia. Penumpukan plak bisa mempersempit ruang arteri dan menurunkan elastisitasnya, sehingga menghambat kelancaran aliran darah.

Jika itu dibiarkan terjadi, aterosklerosis bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit arteri perifer, dan bahkan serangan jantung. Tidak jarang bisa menimbulkan stroke. Stroke, hipertensi dan serangan jantung, merupakan penyakit-penyakit yang sering memakan korban di Indonesia dan dunia.

Walaupun belum diketahui penyebab utama aterosklerosis, sejumlah ahli menyebutkan beberapa faktor risiko, antara lain merokok, hipertensi, kolesterol jahat (LDL) yang terlalu tinggi kadarnya di dalam darah, dan sebagainya.

Jadi tantangan bagi peneliti sekarang adalah menemukan cara untuk mengubah trehalose menjadi bentuk yang efektif pada manusia untuk melawan penyakit jantung dan mungkin kondisi kesehatan lainnya seperti penyakit hati berlemak dan diabetes.

Helmy K

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *