GPII Desak Pemerintah Indonesia Pro Aktif

by
foto;istimewa

“Kami mendesak pemerintah Cina melalui pemerintah Indonesia untuk segera mengakhiri perlakuan tidak manusiawi terhadap etnis muslim Uighur,” tegas Irwan.

Wartapilihan.com, Jakarta — Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) berat terhadap etnis muslim Uighur di provinsi Xinjiang Cina. Etnis Uighur merupakan kelompok minoritas yang mendapat perlakuan tidak adil, intimidasi dan diskriminasi dari pemerintah setempat.

Berbagai bentuk kriminalisasi dan penahanan besar-besaran etnis Uighur dan kelompok muslim lainnya di Xinjiang tidak bisa dibenarkan, hingga Agustus 2018 komite PBB mendapat laporan jumlah yang ditangkap dan ditahan mencapai 1 juta orang di Xinjiang Barat. Ditambah upaya pemurtadan agama, sehingga masyarakat muslim Uighur tidak bisa merasakan kebebasan beragama sebagaimana mestinya.

Ketua Umum PW GPII Jawa Barat Irwan Sholeh Amir mengatakan, sebagai bentuk solidaritas Islam dan rasa kemanusiaan maka Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PW GPII) Jawa Barat menyesalkan tindakan represif yang dilakukan pemerintah Cina terhadap etnis muslim Uighur.

“Kami menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap etnis muslim Uighur dan kelompok muslim lainnya di Xinjiang Cina,” katanya, Rabu (19/12).

Mantan Sekum HIMA Persis ini juga mengutuk keras upaya pemurtadan agama yang dilakukan pemerintah Cina terhadap etnis muslim Uighur dan menuntut pemerintah Indonesia untuk bersikap pro aktif dalam menyikapi tragedi kemanusiaan di Xinjiang Cina.

“Kami mendesak pemerintah Cina melalui pemerintah Indonesia untuk segera mengakhiri perlakuan tidak manusiawi terhadap etnis muslim Uighur,” tegasnya.

Irwan menandaskan, GPII mengajak seluruh warga Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya untuk ikut peduli sebagai bentuk dukungan internasional terhadap etnis Uighur di Cina.

“Semoga ikhtiar ini bisa meningkatkan kepedulian kita terhadap kemanusiaan dan perdamaian dunia,” pungkasnya.

Adi Prawira

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *