Titiek Soeharto meminta Setya Novanto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.
Wartapilihan.com, Jakarta –Setelah tempo hari merelease nama-nama DPP Golkar Bersih, Ahmad Doli Kurnia bersama kawan-kawan menyambangi Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Titiek Soeharto di Gedung Granadi, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, (11/8).
“Dalam pertemuan tadi kami mendapatkan dukungan penuh dari beliau (Titiek Soeharto) terhadap Gerakan Golkar Bersih yang sedang kami perjuangkan. Kami juga mendapatkan saran dan masukan agar gerakan kami ini mendapat dukungan secara lebih luas,” kata Doli
Selain itu, kata Putri mendiang Soeharto tersebut, gerakan ini penting karena Golkar saat ini dalam situasi kritis, seperti terkena penyakit kronis yang mematikan. Anehnya penyakit itu seperti tidak dirasakan oleh kepemimpinan formal saat ini. Mereka merasa aman-aman saja, padahal penyakit itu sudah membuat partai menjadi “buruk rupa” dan tidak lagi suka dipandang orang banyak atau publik.
“Gerakan Golkar Bersih ini adalah gerakan pencerahan bagi kita semua. Dalam pernyataan resminya, Mbak Titiek meminta agar Setya Novanto mengundurkan diri dari Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR RI demi menyelamatkan partai dari keterpurukan dan wibawa lembaga tinggi negara,” ungkap Doli.
Lebih lanjut, beberapa hari terakhir GMPG (Generasi Muda Partai Golkar) terus bergerak menemui beberapa orang. Dari silaturrahim dan diskusi itdiasemua mengira masih terus beredar dan semakin kuat kabar bahwa Setya Novanto akan lolos dan selamat dalam kasus megaskandal korupsi e-KTP ini, sama seperti lolos dan selamatnya pada dugaan kasus-kasus sebelumnya.
:Bahkan ada pula kalangan di Senayan yang sampai berani taruhan karena meyakini Setya Novanto aman. Salah satu peluang lolos yang terdekat adalah melalui pra peradilan. Dari sumber informasi yang kami dapat bahkan upaya ke arah itu sudah dilakukan intensif sejak beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah ketika Saudara Adies Kadir mempertemukan Setya Novanto dengan Ketua Mahkamah Agung pada acara Sidang Terbuka Disertasinya akhir Juli lalu,” terang Doli Kurnia.
Lebih jauh, GMPG terkejut saat itu, Setya Novanto bisa bersandingan dengan Ketua Mahkamah Agung sebagai penguji disertasi. Padahal dari latar belakang disiplin ilmu dan strata akademik Setya Novanto tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang diujikan.
“Dari informasi itu patut diduga dan dicurigai adanya upaya pembicaraan dan pendekatan yang dilakukan oleh Setya Novanto kepada Ketua Mahkamah Agung. Mungkin karena salah satu peristiwa itulah kenapa Setyanovanto dan orang-orang yang mendukungnya yakin sekali bahwa yang bersangkutan akan lolos. Bayangkan betapa yakinnya mereka sampai ada yang berani taruhan. Atas informasi itu,” tandas dia.
“Kami telah melayangkan surat kepada Ketua Komisi Yudisial untuk dapat segera direspons dan ditindak lanjuti. Kami juga akan segera mendatangi Ketua Mahkamah Agung untuk meminta klarifikasi atas informasi tersebut,” pungkasnya.
Ahmad Zuhdi