Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Situs berita Islam www.hidayatullah.com (28/11/2023) memuat berita berjudul: “Tahanan ‘Israel’ Mengirim ‘Surat Cinta’ pada Al-Qassam: “Terima Kasih atas Kemanusiaan yang Luar Biasa” Berita ini berkisah tentang perlakuan Palestina terhadap tawanan mereka yang mengagumkan dan mengharukan.
Tawanan yang dibebaskan oleh tentara Palestina itu kemudian berkirim surat. Isinya berupa ucapan terimakasih. Dalam suratnya, tawanan asal Israel, Danielle Aloni, menyatakan: “Anak saya diperlakukan seperti ratu di Gaza. Saya akan mengingat perilaku baik Anda yang ditunjukkan meskipun dalam situasi sulit yang Anda hadapi,” kata Danielle Aloni.
Surat itu awalnya dalam bahasa Ibrani dan diterjemahan ke bahasa Arab, lalu diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Diantara sandera asal Israel yang telah dibebaskan adalah Danielle Aloni dan putrinya Emilia, 5, yang ditawan pejuang Palestina Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) selama 49 hari di Gaza.
Pada tanggal 24 November 2023, ibu dan anak perempuan ini dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata sementara antara Hamas dan penjajah Israel dan dipertemukan kembali dengan kerabat mereka.
Sebelum meninggalkan Gaza, Danielle Aloni menulis surat tanda “terima kasih” kepada Hamas yang berbunyi, “Saya berterima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putri saya, Emilia,” dikutip TTRWorld.
Brigade Qassam, yang merupakan sayap militer Hamas, membagikan surat tersebut di akun Telegram resminya pada pukul 16.49 GMT pada tanggal 27 November 2023. Surat itu disertai foto Danielle dan putrinya.
Dalam surat tulisan tangannya dalam bahasa Ibrani, Danielle berkata: “Dia (Emilia) mengakui bahwa Anda semua adalah temannya, bukan hanya teman, tapi benar-benar dicintai dan baik”.
Aloni mengakui perawatan baik yang diberikan kepada para sandera di Gaza dan menulis: “Terima kasih atas waktu yang Anda habiskan sebagai perawat.”
Lebih lanjut ia menyatakan putrinya tidak hanya tertarik dengan Hamas tetapi juga merasa seperti seorang ratu. “Anak-anak seharusnya tidak disandera, namun terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini, putri saya merasa seperti seorang ratu di Gaza,” katanya.
Dalam suratnya, Danielle mengatakan, perjalanan panjang yang mereka lalui, belum pernah bertemu dengan orang berlaku tidak baik terhadapnya. “Anda telah memperlakukannya dengan baik dan penuh kasih sayang.”
Danielle mengakhiri surat ‘cintanya’ dengan menyatakan: “Saya akan mengingat perilaku baik Anda yang ditunjukkan meskipun dalam situasi sulit yang Anda hadapi dan kerugian besar yang Anda derita di sini, di Gaza,” katanya.
“Saya berharap di dunia ini kita benar-benar bisa menjadi teman baik,” tulisnya dan menambahkan ucapan selamatnya kepada warga Gaza. “Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera… kesehatan dan cinta untuk Anda dan anak-anak keluarga Anda.” (https://hidayatullah.com/berita/2023/11/28/262530/tahanan-israel-mengirim-surat-cinta-pada-al-qassam-terima-kasih-atas-rasa-kemanusiaan-yang-luar-biasa.html).
Bersamaan dengan beredarnya surat Danielle Aloni, di media sosial beredar pula video tentang wajah-wajah ceria para tawanan warga Israel yang dilepaskan Hamas. Video itu menarik simpati dunia dan terus diviralkan. Hamas menyebarkan video yang mengundang simpati umat manusia.
Kondisi tawanan Hamas itu berbeda dengan warga Palestina yang ditawan oleh Israel. Kondisi mereka sangat mengerikan. Bahkan, ada video yang mengabarkan, banyaknya warga Palestina yang tewas di penjara-penjara Israel.
Namun, Israel tetap tidak peduli dengan opini dunia. Serangan demi serangan terus dilakukan. Belasan ribu warga Palestina telah tewas. Puluhan ribu luka-luka. Ratusan ribu bangunan hancur. Tetapi, warga Palestina tetap tidak menyerah menghadapi kekuatan dan keganasan serangan pasukan Zionis.
Melihat kekejaman Israel, Indonesia secara resmi menyampaikan dukungannya untuk menuntut Israel ke Mahkamah Internasional. Hal itu diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam pidatonya di markas PBB, New York, AS, 28 November 2023.
Betapa pun kuatnya negara Zionis Israel dan pendukungnya, kita tak boleh lelah berdoa untuk saudara-saudara kita di Palestina. Semoga Allah menolong perjuangan mereka. Amin.