Dhani Rangkul Muslim Ber-ghirah Lemah

by
Ahmad Dhani: Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto.

Wartapilihan.com, Jakarta – Sejak Aksi Bela Islam II, yang dikenal dengan 411 tahun lalu, nama Ahmad Dhani muncul ke khalayak dengan keberpihakannya kepada massa Islam. Sosok utama Republik Cinta Management ini kerap melontarkan hal-hal berbau agama dengan nada semangat, baik dalam pernyataan langsung atau tidak, termasuk dalam kicauan di Twitter. Ia tengah dekat dengan kekuatan politik Islam, yakni PKS, karena maju sebagai calon wakil bupati Bekasi melalui partai tersebut.

Ungkapan sejenis disampaikannya dalam acara buka puasa bersama Advokat Cinta Tanah Air (ACTA). “Mari kita bersungguh-sungguh dalam memenangkan gubernur muslim untuk Jakarta. Bersungguh-sungguh adalah jihad,” ucapnya di hadapan 300-an hadirin, Kamis (23/3) malam, di Cikajang 60 ASA Center, Jakarta. Belajar dari hasil pilkada DKI Jakarta putaran pertama bulan lalu, Dhani mengajak hadirin untuk merangkul orang-orang di luar jangkauan konstituen partai Islam.

“Saat ini masih banyak umat Islam yg tidak punya ghirah. Adik kandung saya awalnya juga tidak punya ghirah, namun setelah berdiskusi dengan saya, kini jadi punya (ghirah-red),” kata dia yang disambut tepuk tangan hadirin. Sebagian besar hadirin di acara tersebut adalah massa FPI dan PKS, juga beberapa pengurus partai pendukung Anies-Sandi.

Salah seorang puteranya, sambung Dhani, juga sempat tidak punya ghirah. “Tapi setelah lihat kakaknya yang punya ghirah, dia ikut juga,” papar Dhani yang datang didampingi isterinya, Mulan. Dhani memiliki 3 putera yang semuanya bernama sesuai sufi besar, yakni Al-Ghazali, Jalaluddin Rumi, dan Abdul Qadir Jailani.

“Dengan ghirah yang tinggi, kita akan mampu merangkul orang lain, dimulai dari orng terdekat kita,” tutupnya.

Ketua ACTA, Krist Ibnu, menjelaskan bahwa lembaganya sudah berkomitmen untuk melawan Ahok. “Kami berdiri 30 Maret 2016. Saat itu belum ada Agus-Silvy dan Anies-Sandi. “Kami sudah melihat banyak pelanggaran hukum yang dilakukan Ahok sebagai gubernur Jakarta, maka kami ingin gubernur baru yang bersih dari perkara hukum,” terang dia.

Sejak didirikan, ACTA sudah berkali-kali menuntut Ahok diperkarakan atas dugaan korupsi RSJ Sumber Waras dan reklamasi, namun belum menampakkan hasil. “Saat sudah mulai berpasrah, ternyata muncul harapan baru setelah Ahok terpleset oleh ucapannya sendiri,” ungkap Krist dengan maksud ucapan Ahok di Kepulauan Seribu, Sepember 2016 lalu, yang melecehkan Al-Maidah: 51. ACTA adalah pelapor pertama kasus tersebut. “Kami akan bertarung terus bahkan sampai di tingkat banding, kasasi, dan peninjauan kembali,” tegasnya. Semua langkah ACTA ditempuh sesuai koridor hukum.

Menjelang putaran kedua Pilkada DKI bulan depan, ACTA sudah membentuk tim reaksi cepat. “Kami sudah menugaskan 2 sampai 3 orang di setiap kecamatan, bahkan sampai ke Kepulauan Seribu, untuk memantau jalannya pemungutan suara,” ungkap Krist. Menutup pembicaraannya, Krist menghimbau semua orang untuk aktif memantau pemungutan suara dan melapor pada ACTA jika terdapat indikasi kecurangan.

Reporter: Ismail Al-‘Alam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *