Bahu Membahu Bantu Lombok

by
Tenda-tenda untuk merawat pasien. Foto: Istimewa

DSKS akan melakukan assessment untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penanganan korban gempa di Lombok NTB.

Wartapilihan.com, Jakarta — Gempa yang mengguncang lombok, Nusa tenggara barat mendapatkan simpati dari seluruh wilayah di Indonesia. Baik individu maupun kelompok bahu membahu mengirim bantuan ke Lombok.

Tidak hanya bantuan barang, ratusan relawan tak ketinggalan ikut berangkat ke Lombok. Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) merasa terpanggil untuk ikut andil membantu. Setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, maka DSKS memutuskan untuk mengirimkan timnya ke Lombok.

DSKS berangkat bersama beberapa rombongan relawan dari solo Seperti, SAR Al-Huda, Griya sedekah Al-Huda, komunitas pendaki Muslim (KPM) dan relawan lain.

Berangkat dari Solo, Selasa (7/8) pukul 20.00 melalui terminal bus Tirtonadi menuju bandara internasional Juanda Surabaya untuk ikut penerbangan ke Lombok dg Lion Air pada Rabu, (8/8) pukul 06.55.

Sekjen DSKS, Suwondo menuturkan bahwa keberangkatan tim pertama DSKS untuk mengirimkan secara langsung donasi yg telah masuk ke DSKS. Selain itu, DSKS akan melakukan assessment untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penanganan korban gempa di Lombok NTB.

“Tim DSKS akan bergabung dengan tim SAR yang telah terjun sebelumnya untuk ikut mengevakuasi korban gempa yang berada dalam reruntuhan. Selain itu akan membantu penanganan trauma healing kepada korban gempa,” katanya.

Sementara itu, terpisah, suasana rumah sakit tempat Tim Relawan Medis MER-C Indonesia berada saat ini sangat sibuk. Ratusan pasien hilir mudik silih berganti untuk antri mendapatkan perawatan kesehatan di RS Tanjung yang terletak sekitar satu kilo meter bibir pantai Lombok Utara. Puluhan tenaga dokter rasanya hampir tak sanggup melayani pasien yang terus membanjiri halaman rumah sakit itu.

Belum selesai satu pasien tertangani, dibelakangnya sudah antri pasien lain menunggu mendapatkan perawatan. Sementara itu, auman sirine ambulan seolah tiada henti menderu membuat suasana rumah sakit itu semakin ramai saja.

Hingga pukul 10.55 waktu setempat, Dr. Arief Rachman, dokter spesialis radiologi yang juga salah satu Presidium MER-C Pusat Jakarta tidak hentinya mengatur rekan-rekan dokter MER-C untuk melayani pasien sampai-sampai lupa belum menyempatkan sarapan pagi. Baginya melayani pasien lebih utama meski ia belum mendapat asupan gizi pagi itu.

Tangisan Luka

Tiba-tiba saja suara tangisan seorang lelaki memecah suasana keramaian di rumah sakit itu. Baru saja seorang pasien yang datang tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya. Tim dokter yang memberikan pertolongan terakhirnya dengan melakukan tekanan di dada pasien telah berhenti setelah melakukannya puluhan kali.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *