Asyiknya Membincangkan Ilmu Seharian di Kuala Lumpur

by

LAPORAN HARI KELIMA RIHLAH SANTRI ILMIAH PRISTAC

Sabtu, 14 Desember 2019, hari kelima santri PRISTAC angkatan ke-2 berada di Malaysia. Jadwal kunjungan hari kelima ini adalah pergi ke Pusat Latihan Dzul Iman (Wisma MTUC) yang berada di kawasan Subang Jaya. Kami pergi kesana dengan tujuan mengikuti seminar bertema ‘Pandangan Alam Islam Sebagai Asas Kehidupan’ dari diskusi buku “Islam Faham Agama & Asas Akhlak”.

Wartapilihan.com, Kuala Lumpur— Seminar diisi oleh Dr. Mohd Farid Mohd Shahran yang merupakan seorang cendikiawan Muslim yang pernah menulis buku Akidah dan Pemikiran Islam: Isu dan Cabaran. Seminar ini dapat menambah dan menguatkan wawasan kami tentang pemikiran Islam. 

Jadwal keberangkatan kami sekitar pukul 09.00 WITA. Namun karena lama menunggu mobil datang, kami jadi terlambat sampai ke tempat seminar, sehingga hanya mendengarkan materi dari pertengahan saja. Meskipun terlambat, namun kami tetap semangat untuk mendengarkan materi yang disampaikan.

Dalam seminarnya, Dr. Farid menjelaskan bahwa menurut Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas, makna ad-Diin ada empat yaitu, keberhutangan (ad-Dayn), kehinaan diri (Adzalla wa as-ta’bala), hukum (Al-Hukmu wa as-Sulthan), dan ketundukan (Al-‘Adah wa asy-Sya’nu). Jadi, pokok hutang adalah diri kita sendiri. Dan kita tidak akan mampu membayarnya. Karena, Allah SWT terus memberi nikmat, dan kita selalu mendapat nikmat. Karena itu, cara yang tepat untuk kita membayar hutang pada Allah, adalah dengan menyerahkan diri kita kepada Allah sesuai dengan cara yang telah Allah tetapkan, yaitu Islam. Dan setiap dimensi agama, harus mencerminkan adanya Allah (kebesaran Allah). Sebab, fitrah manusia adalah ketundukan.

Selesai mendengarkan materi, dilanjutkan dengan perkenalan antara PRISTAC dengan Ta’dib International Foundation dan Dzul Iman Quranic Life School. Perkenalan berlangsung dengan singkat, namun membekas di dalam hati. Banyak sekali ilmu dan pengalaman baru yang didapatkan dari sana, Alhamdulillah. Kemudian, berfoto bersama dan makan siang bersama sambil berbincang hangat dengan pengurus disana. Selesai makan, langsung kembali menuju homestay untuk istirahat. Supaya nanti malam dapat mengikuti kegiatan selanjutnya yaitu Saturday Night Lecture (SNL), yang merupakan seminar Internasional di Malaysia.

Sebelum mengikuti Saturday Night Lecture, kami mengadakan diskusi dengan Ustad Khairul Anwar yang merupakan salah satu mahasiswa CASIS (Center for Advanced Studies on Islam Science and Civilization). Diskusinya membahas tentang pemikiran Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas, seorang filsuf dan cendikiawan Muslim terkemuka. Supaya lebih mengetahui tentang pemikiran Islam dari Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Ustad Anwar menjelaskan, bagaimana Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas dapat menganalisa problem umat Islam saat ini dan memberikan solusinya. Menurut beliau, problem umat Islam saat ini adalah Confusion of Knowledge (kekacauan Ilmu) yang menyebabkan Loss of Adab (hilangnya adab). Karena hilang adab, jadi tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Padahal makna adab itu sendiri adalah, menempatkan sesuatu pada tempatnya. Sehingga menurut beliau, Islamisasi ilmu Pengetahuan Kontemporer adalah solusinya. Karena Islamisasi, akan menjadi manusia yang baik (good man), sebab memiliki pandangan alam Islam (Islamic Worldview) dengan baik.

            Setelah berdiskusi, kami makan terlebih dahulu, dan dilanjutkan dengan sholat maghrib jama’ dengan isya di Masjid UTM. Kemudian tibalah saatnya kami mengikuti Saturday Night Lecture Series bersama Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud yang merupakan Syed Muhammad Naquib Al-Attas Chair of Islamic Thought. Acara dimulai sekitar pukul 09.00 malam sampai 11.00 malam. Prof. Wan dalam SNL kali ini membahas tentang buku beliau sendiri yaitu, Educational Philosophy and Practiture of SMN Al-Attas.

 Selesai Saturday Night Lecture Series, foto bersama, kemudian kami diajak makan malam di Nasi Lemak CT Garden di daerah Kampung Bharu, oleh Datuk Ishaq bersama dengan guru-guru kami yang lain. Selesai makan, kami langsung menuju homestay untuk istirahat agar besok dapat beraktivitas kembali.

Banyak ilmu dan pengalaman baru yang didapat dari berbagai kunjungan hari ini. Sangat berkesan ketika datang ke CASIS, bisa mengikuti diskusi dan sharing. Meskipun masih SMA, namun sudah dikenalkan dan mengenal, mempelajari pemikiran Islam, terutama pemikiran Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Dan juga diberi kesempatan dapat mengikuti Saturday Night Lecture Series bersama Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud yang merupakan murid dari Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Alhamdulillah..

Penulis: Fathimah Azzahra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *