AI Bantu Tingkatkan Efektivitas dan Efisiensi Penggalangan Dana

by

Penggunaan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) dapat
membantu efektivitas dan efisiensi penggalangan dana (fundraising) oleh lembaga-lembaga filantropi di Indonesia.

Wartapilihan.com,  Depok–Salah satunya dalam mengidentifikasi preferensi dan minat donor potensial mereka.
Sebagai teknologi yang paling viral diperbincangkan saat ini, AI dapat membantu personalisasi pesan
dan membuat konten yang relevan serta menarik bagi donor.

CEO Resolve Asia dan praktisi fundraising professional, Maitra Widiantini, mengungkapkan hal
tersebut dalam webinar bertema “Adaptasi Strategi Fundraising di Era Artificial Intelligence” yang
diinisiasi oleh Resolve Asia dan Friendraising.ID, berkolaborasi dengan Rumah Zakat dan CenAIang,
Kamis (8/6).

Menurut Maitra, optimasi AI dalam dunia penggalangan dana meliputi tiga hal. Pertama,
pengembangan dan penajaman strategi fundraising. “Lembaga menerapkan alat analisis data untuk
memvisualisasikan data donor, tren penggalangan dana, dan preferensi donor potensial dalam
merancang strategi yang lebih cerdas dan menarik,” ujar Maitra, yang sudah berpengalaman 20 tahun
lebih dalam penggalangan sumber daya, manajemen merek dan pemasaran bagi beberapa LSM di
domestik dan wilayah Asia, termasuk WWF Greater Mekong, SOS Children Villages South East Asia,
UNICEF Indonesia, dan Save the Children.

Maitra merujuk pengalamannya ketika menyusun strategi dan memperluas target pasar.
Menggunakan BARD, salah satu tool AI, Maitra memperoleh second opinion mengenai strategi apa
yang perlu disusun, memperkaya dan melengkapi konsep dasar sudah dimiliki.

Kedua, AI memungkinkan peningkatan donasi atau memperbesar peluang pendanaan melalui
pengayaan konten, penatalayanan (stewardship) donor, serta prediksi dan analisis donasi. Adapun
yang ketiga adalah optimasi penggunaan sumber daya penggalangan dana. “Dengan AI, lembaga
didorong untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas kerja,” kata Maitra.

CEO CEN(AI)ANG sekaligus praktisi AI, Brilliant Yotenega, mengungkapkan cepatnya pemanfaatan AI
di berbagai bidang. Ega, panggilan akrabnya, mencontohkan viralnya perangkat lunak ChatGPT, yang
sejak dirilis November 2022 hanya membutuhkan waktu lima hari untuk mencapai 1 juta user.
Ega, yang memprakarsai serta memimpin komunitas praktisi AI bernama Ngap(AI)in dan grup kreatif
berbasis AI, Cen(AI)ang, menjelaskan bahwa AI telah mengubah cara manusia hidup dan bekerja.
“AI dapat memainkan multifungsi, mulai sebagai asisten virtual, otomatisasi industri dan robotika,
pencarian daring dan rekomendasi produk, kendaraan otonom (Tesla), pengelolaan natural language
dan terjemahan (ChatGPT), pengenalan wajah dan deteksi emosi, hingga perawatan kesehatan serta
diagnosis medik,” ujar Ega.

Di sisi lain, penggunaan AI juga perlu memunculkan diskursus aspek etika, seperti penggunaan
gambar/video yang memanipulasi emosi, tidak menghormati preferensi dan keinginan donor,
pelanggaran privasi serta penggunaan data donor tanpa izin, serta masalah transparansi dan
akuntabilitas. Semua itu, pungkas Ega, bermuara pada keharusan adanya pengawasan dan
pengendalian dalam pemanfaatan AI.
Dalam pandangan Irvan Nugraha, CEO Rumah Zakat, setidaknya empat manfaat AI menurut
pengalaman mereka, yakni personalisasi dan kecocokan donor; model prediksi donor dan alur
penatalayanan donatur yang terotomatisasi;
philanthropy advising; serta kampanye penggalangan
dana secara daring. Mereka, misalnya, menggunakan aplikasi CDP (Customer Data Platform) – ZAMS
2.0 untuk rekomendasi dan segmentasi donatur yang jumlahnya mencapai 600 ribu orang.

“Rumah Zakat juga memiliki fundraising information system yang melibatkan AI, yang amat
membantu dalam mempercepat penyajian data serta laporan harian,” jelas Irvan. Untuk merespon
pertanyaan dan kebutuhan kustomer, mereka telah menggunakan chatbot. Sosok yang berperan
penting membawa Rumah Zakat meraih juara Brand Lokal Indonesia pertama pada 2017-2018 dari
Majalah Swa, menceritakan pula bahwa tim marketing mereka memanfaatkan ChatGPT dan Bing
untuk menggali ide konten lalu mengembangkannya.

Webinar juga menyediakan sesi interaktif pemanfaatan AI di bidang CRM (customer relation
management) serta eksplorasi tool ChatGPT dan Bing Image Creator yang dipandu oleh tim CenAIang.
Acara ini sekaligus menjadi ajang peluncuran Fundraising Learning Forum sebagai wadah berbagi
pengetahuan dan pengalaman, jejaring, serta kerja sama di kalangan para praktisi filantropi pada
umumnya dan penggalangan dana pada khususnya.
####

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *