Zulkfili Hasan: Indonesia Negara Pancasila

by
HIMBAUAN PILKADA DAMAI

Wartapilihan.com, Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Zulkifli Hasan sepakat dengan Gus Sholah (KH. Salahuddin Wahid) bahwa Indonesia merupakan negara hukum (rechstaat) bukan negara kekuasaan (machstaat). Hal itu disampaikan ketika ia merespon wacana pemerintah membubarkan ormas (organisasi masyarakat) yang tidak sesuai dengan Pancasila.

“Kita ikuti aturan perundangan yang berlaku, kalau melanggar ada aturannya, iya tegakkan aturan. Tadi Gus Sholah menyampaikan kalau tidak ada aturan kita buat aturannya di DPR, karena konstitusi jelas kita ini adalah negara Pancasila,” ujar mantan Menteri Kehutanan Indonesia ke-10 di Gedung MPR, Senayan, Jakarta pada Sabtu (6/5).

Zulkifli menjelaskan, dalam waktu dekat akan mengadakan Konferensi Etika Berbangsa dan Bernegara, ia akan mengundang berbagai kalangan untuk berbicara di MPR, di antaranya Komisi Yudisial, DKPP dan tokoh-tokoh melihat kondisi kebangsaan yang semakin panas.

“Mudah-mudahan acara ini bisa dilaksanakan awal Juni. Jadi tidak boleh tiba-tiba menjadi negara Islam atau negara komunis, kalau ada yang memaksakan kehendak iya bertentangan dengan konstitusi, itu pasti diperangi sama tentara,” tegas Ketua Umum Partai Amanat Nasional ke-4 ini.

Lebih lanjut, agenda MPR selanjutnya yaitu bersama Prof Mahfud dan Persatuan Ahli Hukum Tata Negara akan mengadakan simposium tentang Sistem Kenegaraan Indonesia. “Agenda itu kita jalankan sebagai ideologi nasional, sehingga apa yang di katakan Gus Sholah tadi tidak terjadi, kita berhenti mempertentangkan antara agama dengan kebangsaan, kita hentikan, agama dan negara seiring berjalan, baca sejarah dong,” terang pria berkelahiran Lampung Selatan 17 Mei 1962 ini.

Selain itu, ketika Pilkada DKI sudah berakhir, Zulkifli menjelaskan pilihan boleh berbeda tetapi persatuan yang utama, jangan lagi di katakan ini kemenangan Islam radikal. “Ucapan seperti itu tidak berdasar, ini kemenangan kita, kemenangan demokrasi, dan kemenangan rakyat Indonesia. Jadi jangan dipertajam lagi,” himbaunya.

Reporter: Satya Wira

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *