Ustaz Fadlan Targetkan 3.500 Penghafal Al-Quran

by
Para santri di Pesantren Nuu Waar. Foto: Zuhdi

Derasnya kedatangan misionaris ke bumi Cendrawasih tersebut tidak menyurutkan Ustaz Fadlan Garamatan terus melakukan pembinaan dan pengkaderan kepada para santri.

Wartapilihan.com, Jakarta –Pesantren Nuu Waar besutan Ustaz Fadlan Garamatan secara periodik terus menyelenggarakan Mukhayyam Tahfidzul Qur’an untuk para santri selama satu pekan. Dalam Mukhayyam ketiga ini, para santri ditargetkan mampu menyelesaikan hafalan sebanyak 10 Juz.

Bahkan, pada Mukhayyam pertama dan kedua, para santri berhasil melebihi target 5 Juz dan 7 Juz yang ditetapkan. Para penghafal Alquran dalam jangka panjang itu, nantinya, kata Ustaz Fadlan akan di didistribusikan menjadi imam di Asia Tenggara bahkan penjuru dunia.

“Sasaran utamanya di Tahun 2025, 3.500 santri sudah menghafal Alquran. Di Tahun 2026, anak-anak Irian sudah menjadi imam di Masjid-Masjid besar se-Indonesia. Dan target Tahun 2007, anak-anak kami sudah menjadi imam di Timur Tengah dan Asia Tenggara,” ujar Ustaz Fadlan kepada media, Kamis (9/11).

Dirinya bersyukur para santri dapat melebihi target yang ditetapkan, dengan Alquran inilah para santri, lanjutnya, bertambah cerdas, tercerah dan membangun jati diri sebagai bangsa Indonesia untuk terus belajar dalam berbagai aspek. Saat ini, jumlah penghafal Alquran Pesantren Nuu Waar yang hafal 30 Juz mencapai 30 orang.

“Kami optimis target 3.500 akan tercapai dengan dukungan para guru, mudir, wakil mudir, dan seluruh mereka yang bekerja disini. Sehingga kecerdasan mereka bertambah dan fokus ke pembelajaran saja. Kiat (menghafal) sudah diajarkan oleh Allah dalam surat 54 sebanyak empat kali. Metode yang digunakan dalam Mukhayyam adalah metode Smart, mereka bermain sambil menghafal,” paparnya.

Selain itu, dia senang lulusan Nuu Waar berhasil secara sosial dan mendapati posisi strategis. Salah satunya ada yang menjadi Ketua MUI Papua dan Papua Barat, bahkan MUI Kabupaten. Selain jalur Pesantren, Ustaz Fadlan bersama rekannya dan para muzakki (donatur) terus mengupayakan kapal dakwah dalam mengembangkan syiar Islam.

“Alhamdulillah kita akan meluncur kapal berikutnya (kapal keempat) dari teman-teman Qatar, YBM BRI dan lembaga-lembaga lain yang menyumbang mesin untuk kita lakukan pelayaran perdana nanti di Tahun 2018,” tandasnya.

Dalam kesempatan sama, Dewan Pengawas YBM BRI Wasi Kirana mengungkapkan, pihaknya terus membantu keberlangsungan pembelajaran di Pesantren itu. Dia berharap, Pesantren Nuu Waar menjadi pusat pengembangan agama Islam di Bekasi.

“Sehingga masyarakat disini tercerahkan untuk menjadi lebih baik dan bisa berkembang ke seluruh Indonesia, khususnya Indonesia Timur. Kesatuan dan persatuan dapat terwujud sebagaimana diungkapkan adik-adik, NKRI harga mati,” ucapnya.

Dia menyarankan para santri untuk tidak putus asa dalam belajar dan menuntut ilmu. Dengan bekal itu, simpulnya, para santri memiliki bekal untuk kehidupan lebih baik dan bekal berdakwah di tempatnya masing-masing.

“Adik-adik jangan putus asa untuk belajar. Modal utama kita harus semangat belajar terutama di Pondok Pesantren ini semua ilmu dipelajari dengan semangat. Insya Allah ke depannya adik-adik bisa mencapai apa yang dicita-citakan,” pungkasnya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *