Berketuhanan Yang maha Esa bukan hanya percaya dengan Tuhan, tetapi juga tunduk pada aturan-Nya.
Wartapilihan.com, Jakarta –Pimpinan AQL (Al-Qur’an Learning) Ustadz Bachtiar Nasir menuturkan, Kemerdekaan bagi umat Islam adalah berketuhanan Yang Maha Esa. Bagi manusia Indonesia, merdeka berarti menjadi orang Indonesia yang berkeadilan dan berkeadaban.
“Saat ini, nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab hampir pudar. Materialisme, hedonisme, memperbanyak konstituen seakan-akan itulah yang menjadi ukuran kehormatan,” kata UBN dalam konferensi pers di Gedung AQL, Jakarta Selatan, Senin (14/8).
Menurutnya, arti merdeka adalah mempotensikan persatuan Indonesia. Betul-betul bersatu menjaga kedaulatan bangsa. Makna kemerdekaan bukan hanya di isi dengan bentuk games. Kemerdekaan harus terealisasi dalam kepemimpinan nasional dalam bentuk hikmah dan sistem yang penuh kebijaksanaan.
“Perbedaan suku, agama dan bangsa di Indonesia itulah yang dijiwai dengan kemerdekaan,” ungkapnya.
Selain itu, kata UBN, salah satu parameter ketakwaan adalah sifat keadilan. Tidak bisa dipisahkan antara ketakwaan dan keadilan. Inilah prinsip merdeka yang sesungguhnya. Indonesia belum merdeka kalau belum berkeadilan sosial.
“Bukanlah bangsa Indonesia yang merdeka kalau tuannya tidak memiliki tanah di negeri ini. Saya mengajak kepada seluruh masjid di Indonesia, menjadikan shalat subuh berjamaah dan jangan lupa menambah intelektualitas kita dengan membaca Al Qur’an,” saran dia.
Diketahui, AQL bersama UBN akan menyelenggarakan Subuh berjamaah sejak tanggal 16 Agustus malam sampai siang 17 Agustus di Masjid Trans Studio, Bandung, Jawa Barat. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah menyadarkan umat tentang kepemimpinan nasional serta tidak terbawa oleh hal-hal pragmatis.
“Perdana kita nanti di Trans Studio Bandung dan nanti akan mengunjungi masjid-masjid yang menjadi prioritas kami untuk diselenggarakan shalat shubuh berjamaah,” tandasnya.
Ahmad Zuhdi