Tantangan Ibu Milenial

by
Elly Risman Sumber: Facebook Yayasan Kita dan Buah Hati

Di era digital yang serba canggih ini, menyebabkan para ibu masa kini mengalami tantangan besar, terutama dalam mengasuh anak; membentuk generasi pemimpin bangsa ke depannya.

Wartapilihan.com, Jakarta –– Hal itu diungkapkan Elly Risman selaku pakar parenting sekaligus psikolog. Ia mengatakan, maka dari itu ibu maupun calon ibu harus memiliki sikap siap, bijak dan bertanggung jawab.

“Zaman dulu mungkin banyak ibu yang bekerja penuh dan meninggalkan anak dengan baby sitter. Tapi pada saat itu, baby sitter tidak punya HP dan tidak terpapar pornografi,” tutur Elly, Jum’at, (22/12/2017).

Tetapi kini sudah lain. Pasalnya, sejak kecil anak sudah diberikan gawai/gadget tanpa batasan waktu maupun batasan konten.

“Sedikit sekali ibu yang memiliki pengetahuan bahwa alat tersebut memiliki dampak yang sangat serius bagi perkembangan otak anak, dan itu berarti dampak bagi anak dan masa depannya,” tukas dia.

Hal yang disayangkan lagi oleh Elly, gawai tersebut diberikan oleh orangtua sebagai pengganti kehadiran diri, cinta dan kasih sayang. “Akibat tidak siap, kita menjadi ibu yang abai. Ketidaksiapan ilmu agama membuat kita abai tujuan utama pengasuhan adalah menghasilkan anak yang takwa, bukan sekedar dokter dan insinyur,” imbuh Elly.

Ia mengutip sebuah ayat dari Quran Surat An-Nisa ayat sembilan yang berbunyi, “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Maka itu, ia menghimbau kepada para ibu agar menjadi bijak dalam menyikapi anak. “Bijak dalam mengajarkan agama, bijak dalam menghadapi keunikan diri anak, bijak mendampingi dan menyekolahkan anak, hingga bijak berteknologi agar anak mampu hadapi tantangan hidup,”

“Semuanya butuh komunikasi yang benar, baik dan menyenangkan,” lanjut Elly.

Elly menekankan agar orangtua mampu memberikan quality time kepada anak untuk menanamkan kebijaksanaan hidup kepadanya.

“Allah memberi anak sebagai amanah. Iya menitipkannya dalam keadaan baik, tanggungjawab kita adalah mengembalikannya kelak dalam keadaan baik,” pungkasnya.

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *