Soal Matematika UNBK Sulit?

by
Ilustrasi UNBK SMA. Foto: malangtoday.net.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyampaikan, banyak siswa yang keluhkan soal matematika Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang sulit dan tidak sesuai dengan kisi-kisi.

Wartapilihan.com, Jakarta – Di hari kedua sampai keempat UNBK SMA ada sejumlah laporan keluhan terhadap soal Matematika yang dirasakan sangat sukar oleh siswa. Soal Matematika di UNBK 2018 jauh berbeda dari soal Try Out yang selama ini telah dipelajari siswa.

Hal itu disampaikan Satriwan Salim, Wasekjen FSGI. Ia mengungkapkan, para siswa kesulitasn tak hanya yang di daerah, bahkan juga di Jakarta mengeluhkan bentuk soal yang dibuat pemerintah (BSNP).

“Keluhan dan laporan atas sulitnya soal Matematika ini juga disampaikan oleh siswa di laman komentar akun resmi Kemdikbud di media sosial Instagram dan telah tersebar di Twitter dan Facebook,” tutur Satriwan, Jum’at, (13/4/2018), melalui keterangan persnya.

Keluhan soal Matematika terutama Matematika IPS tersebut, Satriwan menjelaskan, terkait dengan, (1) Jumlah dan cakupan materi tidak sesuai kisi-kisi, (2) Tidak sesuai dg cakupan materi di simulasi UN dan uji coba UN, (3) Tidak sesuai kaidah penyusunan soal yg baik (option jawaban diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya), (4) Soal Trigonometri banyak keluar 6 soal padahal di kisi-kisi hanya 2 soal, dan (6) Soal isian singkat banyak soal yang tidak sama, ada yg 4, ada yg 5, ada yg 3.
“Kemudian beragam keluhan tersebut misalnya datang dari siswa SMAN 2 Tangerang Selatan. Kemudian siswa SMA 46 Jakarta, siswa SMA BM Jakarta Selatan, siswa SMA Labschool Jakarta dan juga dari siswa SMA N 47 Jakarta,” tukasnya.

Salah satu siswa, Andi Ainul siswa Kls XII IPS yang bersekolah di Jakarta mengatakan, soal matematika UNBK sangat sulit dan berbeda jauh dengan Try Out sebelumnya. Banyak contoh soal yang menurut dia belum dipelajari, seperti cotangen dan matriks pecahan.

“Juga ada soal yang salah jawabannya. Soalnya juga kurang kalimat penjelasannya. Jadi bingung harus diapakan. Kami sangat kecewa dengan soal ini. Kami saja yang di Jakarta susah mengerjakannya, apalagi teman-teman di daerah. Semoga ke depan tidak terulangi kami. Kami hanya berdoa nilai UNBK kami tetap bagus,” ungkap Andi.
Satriwan menjelaskan, padahal siswa sebelum UNBK telah melaksanakan Try Out berkali-kali. Tapi ternyata, soal UNBK jauh sekali dari apa yang sudah dipelajari.

“Apa yang siswa lakukan sia-sia jadinya. Seharusnya pemerintah sudah merencanakan sesuai pedoman pembuatann soal dan kisi-kisi. Kasihan para siswa yang sudah berjali-kali ikut try out: Try Out sanggar, provinsi dan lainnya,” tekanSatriwan.
Tak hanya masalah soal Matematika, juga ada aduan kecacatan soal, seperti soal Biologi yg jawabannya tidak sesuai dengan soal, begitu juga untuk soal Kimia. Untuk UNBK Bahasa Arab, ada beberapa siswa yg soalnya hanya keluar 41 dari 50 soal .

Maka dari itu, FSGI menghimbau kepada pemerintah, jika pemerintan ingin UNBK di seluruh sekolah, maka harus menyiapakan fasilitas-fasilitas pendukung, sarana, dan komputer secara maksimal.

“Jangan bebankan penyediaan fasilitas tersebut kepada sekolah atau orang tua,” imbuh dia.

Satriwan pun menyarankan, jangan terkesan terlalu memaksakan UNBK di seluruh sekolah secara nasional. Karena wilayah Indonesia yg luas dan beragam. Ada daerah 3T (terluar, tertinggal dan terdepan) yang infrastruktur, sarana, fasilitas pendidikannya belum selengkap di kota besar.

“Ini dulu yang mesti dibenahi. Kalau fasilitas dan segala macama sarana di sekolah sudah dipenuhi (khususnya yang berbasis TIK) maka barulah dilaksanakan UNBK secara bertahap,” ucap Satriwan.

Waktu setahun ke depan, menurut dia harus diorientasikan kepada pembenahan masalah-masalah di atas, termasuk pelatihan bagi calon proktor-teknisi agar lebih terampil. “Kendala-kendala teknis tersebut segera dibenahi, apalagi minggu depan para siswa SMP/MTs akan menghadapi UNBK. Jangan sampai masalah teknis ini terus saja berulang,”

Dalam aspek soal, ia menekankan soal harus benar-benar sesuai try out dan kisi2 yang disampaikan jauh-jauh hari sebelum UNBK. Sehingga siswa tidak dibebani dua kali.

“Belajar sungguh-sungguh di try out tapi soalnya tak sesuai dg yg dipelajari selama try out. Oleh karena itu, sudah semestinya khusus terkait UNBK mata pelajaran Matematika penilaian hanya dilakukan manual saja,” pungkas Satriwan.

 

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *