SIKAP MUKMIN TERHADAP PENGUASA YANG ANTI SYARIAT

by

Dalam Hukum Islam, penguasa di negeri muslim yang tidak berhukum kepada syari’at Allah Ta’ala harus diganti, dilengserkan alias digulingkan, kalau mampu.

Tapi bila tidak mampu maka hendaklah bersabar.
Bersabar bukan berarti diam tapi bersikap aktif, menyeru dengan hikmah dan memberi pengajaran yang baik.
Kalau dia mendebat maka debatlah dengan cara terbaik.

Pemerintah di seluruh dunia dewasa ini adalah mulkan jabariyah, terutama karena mereka beragama sekular.
Tidak ada keridhaan Allah Ta’ala terhadap mereka.
Dan haram bagi kaum mukminin mengikutinya dan ta’at terhadap hukumnya yang menyelisihi syari’ah.

Sesungguhnya kaum sekular lebih sesat ketimbang musyrikin Ahli Kitab, karena Ahli Kitab masih berpegang kepada kalimah Allah Ta’ala walau hanya sebagian.
Sedangkan sekularism hakekatnya adalah paganism, pemuja pemikiran manusia dan manusianya.
Hukum dan tata kehidupan sekular sama sekakali tidak diambil dari wahyu, melainkan dari intuisi, pemikiran dan empiris.

Sebagian dewa pagan adalah manusia dan sebagian lagi adalah mithos.
Dahulu orang Barat Kristen sembahyangnya di gereja tapi setelah menjadi sekular mereka beribadah dengan mengikuti upacara nasionalism, sekularism, liberalism seperti menghormat bendera, lambang-lambang negara sekular, menyanyikan himne-himne yang pengultusan negara, dan mengheningkan cipta untuk pemimpin bangsa yang telah gugur.

Di antara mereka ada yang mendaku, mengklaim, bahwa diri mereka adalah deistik, agnostik dan atheistik.
Sedangkan di dalam perspektif Islam tidak mengenal istilah atheis.
Adapun kata mulhid yang seringkali dimaknai sebagai atheis berasal dari kata lahad, lubang ( kuburan ).
Jadi, mulhid adalah manusia yang kejeblos ke dalam lubang.

Sesungguhnya pada hakekatnya setiap diri manusia pasti bertuhan, dan tuhannya kalau bukan Allah Yang Esa, pastilah dia memiliki banyak tuhan yang lain, di antaranya adalah partai, pemimpin partai,
para pencetus ideologi-ideologi, kepala negara, ketua parlemen, harta benda, dan isteri dan anaknya.
Semua itu bersumber kepada satu ketundukan yaitu ketundukan rerhadap iblis dan hawa nafsu.

Di Rusia pada masa sebelum komunis berkuasa, yang disembah adalah Yesus dan ramalan Rasputin.
Tapi setelah Tsar digulingkan oleh kaum sekular ekstrem ( Komunis ), mereka menyembah Lenin. Dan sementara Lenin sendiri menyembah Mikhail Bakunin yang mengaku sebagai satanis yang memerangi tirani Tuhan dan Karl Marx, si Yahudi tempramental, pemabok yang jarang mandi.

Terhadap penguasa sekular yang pastilah anti terhadap syari’at Allah Ta’ala, kaum mukminin hanya ada satu sikap, melengserkan atau bersabar dalam menyerunya untuk tunduk patuh kepada keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

( Iwan Hasanul Akmal )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *