Wartapilihan.com, Jakarta. Ketua DPR RI, Setya Novanto menuturkan, tanggal 2 Mei yang diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, jangan hanya dirayakan ceremony-nya semata, tetapi essensi dari pendidikan nasional yang patut di aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita sudah sepatutnya mengingat sejarah perjuangan pendidikan nasional yang dimotori oleh Raden Mas Suwardi Suryaningrat yang ikut berperan dalam kemerdekaan Indonesia dan peduli dengan pendidikan untuk rakyat sehingga Beliau ‘dibuang’ oleh penjajahan Belanda,” ujar Setya Novanto dalam pernyataan pers-nya, Selasa (2/5).
Novanto menyebutkan, benih-benih kebodohan yang ditanamkan di ladang pemikiran Rakyat Indonesia oleh penjajah Belanda, terbakar hangus oleh pendidikan yang digagas Ki Hadjar Dewantara, sepulangnya Beliau ke Bumi Pertiwi dari Pengasingan di Belanda.
Ki Hadjar Dewantara mampu membuka mata seluruh Rakyat Indonesia akan pentingnya pendidikan, jendela dunia mulai terbuka, seluruh perenungan dan pemikiran bangsa mulai bangkit, ternyata tak ada hukuman yang lebih menyedihkan dari terpenjara dan terbelenggu kebodohan. “Sejarah Ki Hadjar Dewantara lah yang mengispirasi dan menggerakkan saya untuk tetap maju dan berjuang agar tetap sekolah ditengah himpitan ekonomi keluarga saya saat itu,” sambungnya.
Politisi partai Golkar ini teringat saat nekat masuk ke perguruan tinggi di Surabaya, ia bekerja sebagai sopir sekaligus pembantu agar tidak perlu membayar kos dan mendapatkan gaji untuk membiayai sekolahnya.
“Saya juga mengisi waktu luang untuk berjualan beras di pasar lalu menjadi tukang cuci mobil di sebuah dialer mobil di Surabaya hingga menyelesaikan kuliah,” ucap Novanto.
Pemilik dialer mobil yang sejak awal mengetahui jika ia kuliah jurusan akuntasi, saat itu bertanya cara meningkatkan penjualan mobil dan mengembangkan perusahaan yang langsung ia jawab dengan memberikan gambaran planning perusahaan, sesuai dengan ilmu yang dimiliki.
“Alhamdulillah pemikiran saya diterima, bahkan pemilik dialer mempercayakan saya untuk menjadi Ketua penjualan mobil Indonesia bagian timur, sampai akhirnya menjadi pengusaha nasional dan Ketua DPR RI. Itu semua tak lepas dari pendidikan dan semangat serta kerja keras, sehingga keadaan hidup saya dapat berubah,” tandas Novanto.
Tia menghimbau kepada khususnya generasi muda, dari manapun asal usul serta latar belakang keluarga, status sosial kita sama di mata Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.”Jangan takut melangkah, apalagi untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Masa depan Bangsa ini akan rapuh jika anak bangsa tidak mengecap pendidikan yang cukup, mari kita jadikan hari pendidikan nasional sebagai pelecut semangat belajar belajar dan belajar di negeri ini,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Zuhdi