Sejumlah Ormas Islam Indonesia Tidak Dukung Pemerintah Bubarkan HTI

by
Demonstrasi massa HTI. Foto : Solopos.com

Wartapilihan.com, Jakarta – Rencana pemerintah untuk membubarkan ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ternyata, tidak didukung sejumlah ormas Islam. Sekjen Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Ahmad Kusyairi, membantah isu yang menyebut IKADI turut mendukung pemerintah membubarkan HIzbut Tharir Indonesia. “Enggak pernah ada itu. Diselewengkan itu,”ujarnya saat dihubungi Hidayatullah.com (01/06/2017).

Ketua Umum al Irsyad al Islamiyyah Abdullah Jaidi juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa lembaganya ikut mendukung pemerintah membubarkan HTI. “Darimana informasinya? Kita tidak pernah mengeluarkan pernyataan kok,”ucapnya kepada hidayatullah.com.

Sebelumnya, media nu.or.id (http://www.nu.or.id/post/read/78453/ormas-ormas-islam-indonesia-dukung-pemerintah-bubarkan-hti-) memberitakan bahwa Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dimana ada al Irsyad Islamiyyah di dalamnya, mendukung pemerintah untuk membubarkan HTI. Abdullah Djaidi menyatakan bahwa memang betul al Irsyad al Islamiyyah masuk dalam LPOI tapi ia menyatakan al Irsyad tidak menyatakan dukung atau tidak mendukung pemerintah membubarkan HTI. “Kita tidak ikut campur ujarnya,”ujarnya.

Sementara itu, KH Oke Setiadi, Sekretaris Jenderal Mathla’ul Anwar menyatakan : “Mathla’ul Anwar memang tergabung di Lembaga Persahàbatan Ormas Islam tetapi bukan berarti bisa diklaim setuju dengan semua kebijakannya. Kami juga telah menerima surat dari DPP HTI untuk audiensi dan siap menerima DPP HTI di bulan syawwal (tetapi surat jawaban resmi belum kami kirim),” jelasnya.

Persatuan Islam (PERSIS) juga menolak keras bahwa organisasinya masuk dalam 13 Ormas Islam yang mendukung pembubaran HTI.  “Info sesat, tidak benar. Rapat LPOI tanggal 14-16 Mei 2017, hasilnya tidak disetujui usulan pembubaran HTI”, ujar Dr. Tiar Anwar Bachtiar. (lihat http://persis.or.id/klarifikasi-tak-sesuai-hasil-rapat-persis-tegaskan-tolak-pembubaran-hti/)

Senada dengan itu Ustadz Nanang Hendrayatna, bidang Hubungan Antar Lembaga PP Persis, menjelaskan bahwa Rakernas I Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dalam rapat pleno di Cimahi itu, mayoritas ormas pembubaran HTI, termasuk PERSIS yang diwakili Ust. Faisal. “Waktu itu Said Agil menyerahkan keputusannya kepada hasil keputusan rakernas, tapi ya itulah ciri khas dia, selalu nyeleneh”, terangnya.

Prof Din Syamsuddin mantan Ketua Umum Muhammadiyah dalam pengantarnya di buku Amunisi Kata dan Amunisi Pena karya Ismail Yusanto, malahan dengan tegas mendukung HTI. Din Syamsuddin menyatakan bahwa Hizbut Tahrir menampilkan wajah Islam Indonesia yang tegas, santun dan cerdas.

Dalam buku itu Din menyatakan,”Harus kita akui bahwa Hizbut Tahrir telah berubah menjadi salah satu organisasi yang diperhitungkan di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari konsistensi  Hizbut Tahrir dalam menyampaikan ide-idenya di tengah masyarakat. Meski sebagian ide dakwahnya, khususnya mengenai negara, masih terasa asing di Indonesia, Hizbut Tahrir terus menyuarakan ide tersebut. Mereka cukup lihai mengemas ide khilafah ini dalam berbagai bentuk. Selain itu, konsep-konsep yang ditawarkan Hizbut Tahrir pun cukup pas dengan kondisi kekinian yang dihadapi negeri ini. Misalnya dalam kasus migas, pornografi dan pornoaksi, intervensi asing, penodaan agama, ketidakadilan dan kezaliman, liberalisme dan pluralisme.

Satu hal lagi, menurut Din, ide dan konsep Hizbut Tahrir ini disampaikan dengan santun dan intelek. “Ini saya kira menempatkan Hizbut Tahrir punya tempat sendiri dalam kacamata pengamat gerakan Islam dan masyarakat. Dan saya kira itulah yang disampaikan saudara Ismail bahwa Hizbut Tahrir mengemban dakwahnya tanpa kekerasan, tapi pemikiran. Hizbut Tahrir telah menampilkan wajah Islam pemikir dan konseptual. Maka ketika radikalisme –dengan makna kekerasan- disematkan pada Islam, Hizbut Tahrir sulit atau tidak bisa dimasukkan ke dalamnya.” (lihat http://www.visimuslim.net/2016/04/prof-dr-din-syamsuddin-hizbut-tahrir.html)

Selanjutnya Din menyatakan bahwa secara tidak langsung keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia bisa menjadi salah satu penampakan wajah Islam di Indonesia yang tegas tapi tetap santun dan cerdas. Bisa menghormati orang lain, tapi tetap memegang prinsip.

“Nah dalam situasi negeri kita seperti sekarang, saya kira ide-ide dan konsep yang ditawarkan oleh Hizbut Tahrir patut diperhatikan. Beberapa diantara ide-idenya sama persis dengan ide para tokoh pejuang Muslim dan founding fathers negara ini yang belum pernah terwujud,” jelas Din. ||

Redaksi : Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *