Sabzar Ahmad Bhat, Terbunuh di Kashmir

by

Wartapilihan.com, Kashmir – Pasukan keamanan di Kashmir yang dikuasai India pada hari Sabtu (27/5) membunuh seorang komandan pemberontak teratas dalam baku tembak. Hal tersebut memicu demonstrasi besar-besaran dan bentrokan di wilayah tersebut.
Sabzar Ahmad Bhat, pemimpin kelompok Hizbul Mujahidin, tewas tentara pemerintah di daerah Tral, sekitar 40km selatan ibukota Kashmir, Srinagar.
Hizbul Mujahideen adalah kelompok pemberontak pribumi terbesar yang berperang melawan pemerintahan India di wilayah Himalaya sejak pemberontakan bersenjata pecah pada tahun 1989.
Bhat adalah penerus Burwan Wani, yang kematiannya pada bulan Juli tahun lalu memicu protes anti-India selama berbulan-bulan yang menyebabkan puluhan orang meninggal.
Salah satu pejuang Bhat juga tewas dalam baku tembak yang meletus Jumat (26/5) malam setelah pasukan pemerintah mengepung sebuah desa .
“Ya, keduanya ditembak mati,” kata kepala polisi Shesh Pal Vaid kepada kantor berita AFP.
Polisi mengatakan bahwa pertempuran tersebut sedang berlangsung dengan setidaknya satu pejuang bersembunyi di sebuah rumah.
Saat kekerasan berkecamuk, ratusan penduduk yang marah meneriakkan slogan-slogan anti-India bergerak dalam upaya untuk membantu pelarian pemberontak yang terjebak.
‘Kami Ingin Kebebasan’
Bentrokan antara pemrotes yang melemparkan batu dan pasukan pemerintah meletus di tempat yang berbeda di wilayah tersebut dengan polisi dan tentara paramiliter menembakkan peluru senapan dan gas air mata untuk menghentikan demonstrasi tersebut.
Sebagai berita tentang pembunuhan Bhat yang menyebar di wilayah ini, ribuan orang, termasuk pelajar, turun ke jalan meneriakkan slogan-slogan seperti “India, kembali” dan “Kami menginginkan kebebasan.”
Banyak warga sipil dilaporkan terluka dalam bentrokan tersebut.
Dalam insiden terpisah, tentara India pada hari Sabtu (27/5) mengatakan bahwa mereka telah membunuh enam pejuang yang telah menyusup melintasi perbatasan dari Pakistan di wilayah Himalaya.
Kashmir telah dibagi antara India dan Pakistan sejak akhir pemerintahan Inggris pada tahun 1947. Keduanya mengklaim wilayah yang disengketakan secara keseluruhan.
Kebanyakan orang di India lebih menyukai kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan.
Beberapa kelompok pemberontak bersenjata berjuang melawan pemerintahan India di Kashmir dengan puluhan ribu orang yang kebanyakan dari mereka adalah warga sipil terbunuh dalam konflik yang hampir berusia tiga dekade itu.
Reporter: Moedja Adzim