Tingginya angka kematian ibu dan anak mendorong Sinergi Foundation sebagai lembaga filantropi untuk terus bergerak menyelamatkan generasi. Maka, berawal dari Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) yang menjadi saksi kelahiran lebih dari 7.500 bayi, kini Sinergi Foundation siap mewujudkan Rumah Sakit Ibu dan Anak berbasis wakaf.
Wartapilihan.com, Jakarta –CEO Sinergi Foundation, Ima Rachmalia, mengajak masyarakat untuk turut berkontribusi dalam pembangunan aset layanan kesehatan ini. Yang tentu, katanya, hasilnya berimbas untuk masyarakat luas, dan terkhusus kaum dhuafa.
“Mengapa wakaf? Sebab jika menilik sejarah peradaban Islam, wakaf memiliki tempat yang sangat strategis.
Tentu kita pernah mendengar kisah rekening sahabat Nabi Utsman bin Affan yang masih ada hingga kini, dan itu berawal dari wakaf sumur air di Madinah,” jelas Ima, di Jl. Raya Soreang, Kp. Lembur Tegal, Desa Pamekaran, Soreang Kab. Bandung, Kamis, (12/4/2018).
Pun di masa-masa berikutnya, wakaf terus menjadi salah satu tonggak peradaban Islam. Termasuk, Ima menerangkan, perwakafan memiliki peran signifikan dalam bidang kesehatan. Salah satunya, rumah sakit wakaf Al Adhadi di masa pemerintahan Al Buwaihi di Baghdad tahun 976 H.
“Dalam Rumah Sakit Al Adhadi ini terdapat banyak perwakafan, di antaranya: pengobatan gratis bagi seluruh warga, makanan bergizi, obat-obatan dan vitamin, dan biaya perjalanan pulang bagi pasien setelah sembuh,” kisah Ima.
Dahulu, ia melanjutkan, pengaruh wakaf bisa begitu dahsyatnya untuk aspek kesehatan. Dan kini, tegas Ima, Sinergi Foundation hendak berikhtiar mengulang kegemilangan itu melalui pembangunan Rumah Sakit Wakaf Ibu dan Anak (RSWIA) RBC. Ia berharap RSWIA menjadi wasilah agar Sinergi Foundation dan segenap donatur bisa meneruskan dedikasi untuk ibu dan generasi.
“Komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, berkhidmat, dan menebar manfaat pada sesama, terutama pada dhuafa,” katanya.
Ia pun melanjutkan, “Mari bersama mewujudkan kembali kegemilangan wakaf kesehatan, dimulai dari Rumah Sakit Wakaf Ibu dan Anak (RSWIA) RBC,” tukas dia.
Untuk diketahui, dalam ikhtiar membantu masyarakat menengah ke bawah yang kesulitan mendapat akses kesehatan memadai, Sinergi Foundation berencana membangun Rumah Sakit Wakaf Ibu dan Anak (RSWIA). Rencana ini ditandai dengan digelarnya acara Peletakan Batu Pertama: “Rumah Sakit Wakaf Ibu dan Anak RBC”.
Menurutnya, RSWIA merupakan tahap pengembangan dari Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) yang telah berkiprah sejak 13 tahun lalu, dan keberadaannya telah menangani sekira 158.270 layanan kesehatan dan lebih dari 7.500 kelahiran bayi dari kalangan dhuafa.
Hal ini, kata Ima, hanya bagian kecil dari menyelamatkan ibu dan generasi. Apalagi, mengingat data dari Kemenkes tahun 2016, yang menyebut angka kematian bayi mencapai 32.007 kasus dan angka kematian ibu yang menginjak 4.912 kasus. Ima Rachmalia berharap melalui RSWIA, mereka bisa terus meningkatkan layanan kesehatan bagi mereka yang membutuhkan.
“Meski ada tahap-tahap lain pula yang harus terus digiatkan agar cita-cita menjadi RSWIA bisa tercapai. Ia mengatakan, target jangka pendek berupa Klinik Wakaf, yang kelak dicita-citakan bertumbuh menjadi RSWIA. Kami ingin terus meningkatkan layanan, tentunya agar bisa menjadi RSWIA,” terangnya.
Layanan yang harus prima, namun tetap cuma-cuma bagi para dhuafa. Karena RBC berkomitmen sejak awal akan melayani dhuafa sampai selesai. “Kalaupun kelak mereka harus dirujuk, kami tak akan lantas lepas tangan,” pungkas dia.
Eveline Ramadhini