Tahukah Anda? Sampah plastik merusak rantai makanan di laut karena ia telah menjadi mikroplastik ketika terpapar matahari. Ikan atau biota laut yang memakan plastik, tentu akan berdampak pada manusia yang memakan ikan.
Wartapilihan.com, Jakarta –– Hal ini disampaikan Christina Thiele, peneliti mikroplastik di lautan dari University of Southampton dalam tulisannya di The Conversation. Ia mengungkapkan, sampah plastik yang berada di laut pada akhirnya akan terurai menjadi mikroplastik.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, Mikroplastik yang memiliki ukuran 5 milimeter hingga 100 nanometer, ia dapat dengan mudah memasuki rantai makanan hewan-hewan laut.
Alhasil, hewan laut mulai terkontaminasi mikroplastik dalam tubuhnya. Hewan laut yang sudah terkontaminasi tersebut kemudian menjadi makanan bagi manusia.
Sebuah studi juga telah menemukan kandungan mikroplastik di hati ikan. Mikroplastik tersebut diteliti telah didapatkan dari jaringan pencernaan lainnya.
Tak hanya itu, mikroplastik juga ditemukan pada ikan kalengan. Kendati demikian, per satu porsi ikan kaleng hanya mengandung sekitar 5 mikroplastik. Meski termasuk rendah, temuan ini cukup membuktikan bahwa plastik sangat memengaruhi rantai makanan hewan laut.
Bukan hanya dari laut, mikroplastik ternyata juga ditemukan pada hewan darat. Di Meksiko, mikroplastik juga ditemukan pada ayam. Pada satu porsi olahan ayam, ditemukan sekitar 10 mikroplastik didalamnya.
Sedangkan mikroplastik terbesar yang menjadi konsumsi manusia adalah air kemasan. Peneliti memeriksa berbagai jenis wadah air plastik dan menemukan sekitar 2-44 mikroplastik perliter. Sedangkan botol yang digunakan lebih dari dua kali akan mengandung sekitar 2-241 mikroplastik perliter.
Sementara itu, Dr. Budiawan, ahli toksikologi Universitas Indonesia mengatakan, kandungan mikroplastik sulit terurai. Jika mikroplastik masuk ke dalam tubuh, maka akan tertahan di dalam organ dan sulit dikeluarkan.
Senada dengan Budiawan, Dr. Rita Ramayulis, seorang ahli gizi menyebutkan bahwa mikroplastik mengganggu keseimbangan dalam tubuh. Hal ini dikarenakan mikroplastik adalah benda asing yang tidak dapat diterima oleh tubuh. Efeknya mulai dari keracunan, kerusakan jaringan, hingga kematian.
Eveline Ramadhini